Mengapa Ada Merpati yang Suka Jungkir Balik? Ternyata Bukan untuk Kesenangan

Foto: (iStock)/Burung Merpati--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Mungkin Anda pernah melihat merpati yang melakukan jungkir balik atau salto di udara. Perilaku ini tampak menghibur, tetapi ternyata bukan dilakukan karena kegembiraan. Beberapa jenis merpati memang memiliki perilaku jungkir balik yang ternyata disebabkan oleh kelainan genetik, bukan sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan.

Dalam literatur Persia, merpati yang jungkir balik sering dilambangkan sebagai simbol kesenangan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perilaku ini sebenarnya terkait dengan kelainan genetik.

Merpati Roller dan Kelainan Genetik

Jenis merpati yang dikenal dengan sebutan "merpati roller" seperti Birmingham rollers dan parlor rollers dikembangkan khusus untuk gerakan jungkir baliknya. Atoosa Samani, ahli genetika dari Universitas Utah, menemukan bahwa gerakan ini berasal dari kelainan genetik.

“Gerakan jungkir balik ini merupakan kelainan motorik, bukan sesuatu yang membawa manfaat,” ujar Samani yang dikutip dari ScienceNews. Penelitiannya menunjukkan bahwa gerakan ini adalah hasil dari sifat resesif yang diturunkan akibat perkawinan silang antara merpati balap dengan merpati roller.

Penelitian DNA Merpati untuk Mengidentifikasi Kelainan

Dalam studinya, Samani menggunakan pendekatan genetika untuk melacak gen yang mungkin menyebabkan merpati jungkir balik. Ia menemukan sekitar 2.000 gen pada DNA merpati roller yang cenderung kurang aktif dibandingkan dengan merpati biasa. Meskipun begitu, gen spesifik yang menyebabkan perilaku ini masih belum ditemukan, meski sudah dipersempit menjadi sekitar 300 gen.

Gerakan jungkir balik ini muncul ketika merpati mewarisi dua salinan gen yang rusak, sama seperti perubahan warna bulu menjadi putih. Sifat resesif ini menyebabkan kelainan yang membuat merpati kesulitan terbang dan bahkan bisa memburuk seiring waktu hingga burung-burung tersebut tak mampu terbang sama sekali.

Kelainan Progresif pada Merpati Roller

Kelainan genetik ini biasanya muncul sejak merpati menetas dan semakin terlihat saat mereka tumbuh. Merpati yang mengalami kelainan ini akan sering kali jungkir balik saat dipaksa terbang dan akhirnya tak dapat terbang normal.

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana sifat resesif dapat memunculkan karakteristik unik pada hewan, meskipun bukan karena kebutuhan atau kegembiraan, melainkan hasil dari kelainan genetik yang diwariskan.

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER