Perjalanan Inspiratif Tuti Dwi Patmayanti, Perempuan Pertama Asal Prabumulih yang Jabat Humas Pertamina

Perjalanan Inspiratif Tuti Dwi Patmayanti, Perempuan Pertama Asal Prabumulih yang Jabat Humas Pertamina--Istimewa

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Tuti Dwi Patmayanti adalah putri daerah yang menjadi Humas Pertamina Hulu Rokan (PHR) zona 4.

Lahir di Prabumulih pada 28 Oktober 1968, ia telah meniti karier di Pertamina selama bertahun-tahun. Pada 1 November 2024, Tuti, yang menjabat sebagai Head of Comrel & CID sejak 2022, akan memasuki masa pensiun.

Dalam sebuah wawancara di kantornya, ibu dari tiga anak ini mengungkapkan bahwa cita-cita awalnya adalah menjadi anggota TNI. Namun, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk pendidikan perawat di Pertamina di Simpung, Jakarta Selatan. "Alhamdulillah, saya menerima beasiswa dari Pertamina," ungkapnya.

Tuti memulai kariernya sebagai perawat di Pertamina pada 13 September 1988, menjalani ikatan dinas selama lima tahun. Pada tahun 1993, ia ditempatkan di Instalasi Gawat Darurat RSPP Jakarta di Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selama bekerja dengan sistem shift, ia juga melanjutkan pendidikan di Fakultas Komunikasi Universitas Dr Moestopo, mengambil jurusan Humas.

BACA JUGA:RSUD Kota Prabumulih Tingkatkan Pelayanan Hemodialisa

BACA JUGA:Prabumulih Lebih Hebat dan Maju: Diusia ke - 23 Tahun

"Saat bekerja di RSPP, saya sering terlibat dengan media, terutama saat Presiden Soeharto dirawat. Kami memfasilitasi konferensi pers dengan para pejabat, termasuk BJ Habibie," tuturnya.

Tuti kemudian dihadapkan pada pilihan untuk tetap di RSPP atau bergabung dengan Pertamina Persero. Meskipun awalnya merasa sulit, ia memilih untuk bergabung dengan Pertamina, yang membawanya kembali ke kampung halamannya, Prabumulih.

Pada tahun 2002, Tuti beberapa kali berpindah tugas, termasuk ke Pendopo, Prabumulih, sebelum akhirnya pada tahun 2022 diangkat sebagai Head of Comrel & CID PHR Zona 4.

Mengemban tugas sebagai Humas tentu memiliki tantangan tersendiri, terutama saat berinteraksi dengan masyarakat setempat. "Saya pernah salah kostum saat turun ke lapangan; saya mengenakan sepatu heels, tetapi lokasi yang saya kunjungi penuh dengan lumpur," katanya sambil tersenyum.

BACA JUGA:HDCU Optimis Raih Kemenangan di Prabumulih

BACA JUGA:Timnas Indonesia Takluk dari China, Warga Prabumulih Gelar Nobar

Di Prabumulih, ia mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan suami, yang memudahkan dirinya untuk berkontribusi bagi masyarakat setempat. "Saya juga bisa lebih dekat dengan keluarga, terutama orang tua," tutupnya, dengan semangat bahwa tidak ada kata tidak bisa dalam kamus hidupnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER