PMS adalah kumpulan gejala fisik, emosional, dan psikologis yang muncul sebelum menstruasi, seperti iritabilitas, sakit kepala, dan nyeri.
Studi dalam jurnal Epidemiology of Premenstrual Syndrome (PMS) tahun 2014 menunjukkan bahwa saffron dapat mengurangi gejala PMS pada wanita usia 20 hingga 45 tahun lebih efektif dibandingkan plasebo.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa mencium aroma saffron selama 20 menit dapat mengurangi gejala PMS, termasuk kecemasan dan kadar hormon stres kortisol.
BACA JUGA:3 Resep Mie Kuah Pedas, Lezat dan Menghangatkan Tubuh
BACA JUGA:Kayu Secang, Ramuan Herbal dengan Beragam Khasiat untuk Kesehatan dan Kecantikan
3. Mencegah DepresiSaffron sering disebut sebagai "bumbu matahari" karena kemampuannya dalam meningkatkan suasana hati.
Penelitian menunjukkan bahwa saffron dapat lebih efektif daripada plasebo dalam mengatasi depresi ringan hingga sedang, bahkan memiliki efek yang setara dengan obat antidepresan.
4. Sumber Antioksidan
Saffron mengandung berbagai senyawa antioksidan, termasuk crocin, crocetin, dan safranal, yang membantu melawan radikal bebas dan stres oksidatif.
Selain itu, kaempferol dalam saffron juga memiliki efek anti-inflamasi.
BACA JUGA:Mengatasi Insomnia, Strategi Efektif untuk Tidur Nyenyak
BACA JUGA:Korea Selatan Hadapi Masalah Amarah Kronis, Survei Ungkap Fakta Mengejutkan
5. Potensi Mengurangi Risiko Kanker
Kandungan antioksidan tinggi dalam saffron dapat membantu menetralkan radikal bebas dan mungkin memiliki potensi dalam melawan sel kanker, terutama kanker usus besar.
Penelitian menunjukkan bahwa saffron dan senyawanya dapat membunuh sel kanker usus besar atau menekan pertumbuhannya serta meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap kemoterapi.
6. Mengatur Kadar Gula Darah