KORANPRABUMULIHPOS.COM - Mengingat tingginya kasus serangan buaya di Indonesia, penting untuk memahami bagaimana cara bertahan hidup jika menghadapi predator ini. Berikut adalah beberapa tips dari pengalaman para survivor yang berhasil selamat dari serangan buaya:
1. Hindari Daerah Kekuasaannya
- Buaya muara adalah predator besar dan kuat yang menguasai wilayahnya dengan ketat. Selama Pertempuran Pulau Ramree pada Perang Dunia II, tentara yang terpaksa mundur ke rawa bakau tidak menyadari bahwa perairan tersebut dipenuhi buaya, mengakibatkan banyak korban. Sebisa mungkin, hindari berada di dekat daerah yang diketahui sebagai habitat buaya.
2. Jangan Lari Zig-Zag
- Jika terpaksa berlari, lakukanlah dengan lurus dan tidak membuat gerakan mendadak. Lari zig-zag adalah mitos, karena buaya dapat bergerak dengan kecepatan hingga 16 km/jam. Menjaga jarak dan bergerak perlahan saat menghadapi buaya dapat membantu mengurangi kemungkinan serangan.
3. Serang Matanya
- Dalam kejadian tahun 2014, Stephen Moreen diserang buaya dan berhasil menyelamatkan dirinya dengan menyodok mata buaya tersebut. Mata buaya merupakan salah satu bagian tubuh yang paling rentan, dan menyerangnya dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri.
4. Lawan Sekuat Tenaga
- Val Plumwood, yang diserang oleh buaya pada 1985, berhasil melawan buaya dengan memukul dan menusukkan jarinya ke bagian mata atau hidungnya. Melawan sekuat tenaga dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menghindari gigitan lebih lanjut adalah langkah penting untuk bertahan.
5. Peluk Perut Bagian Bawah
- Rudy Francis, seorang ahli ekologi, menghadapi situasi berbahaya ketika buaya menggigit lengannya. Dia memeluk perut bawah buaya untuk menghindari gigitan lebih lanjut dan menjauh dari ekornya yang kuat. Meskipun kehilangan kaki dan tangan, Francis berhasil selamat dengan cara ini.
Tips-tips ini bisa sangat berguna dalam situasi darurat, tetapi yang terbaik adalah selalu berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan buaya jika memungkinkan. (*)
Kategori :