PALEMBANG KORANPRABUMULIHPOS.COM - Insiden tragis terjadi di Lapas Kelas I Merah Mata Palembang, di mana seorang narapidana (napi) tewas di tangan rekan satu kamarnya. Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sumsel, Mulyadi, menekankan pentingnya menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran bagi semua lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) di Sumatera Selatan.
"Kejadian seperti ini harus dijadikan pembelajaran bagi semua Lapas atau Rutan di Sumsel. Jangan sampai terjadi lagi, kasus pembunuhan antarrekan satu kamar di Lapas," kata Mulyadi, Minggu (21/7/2024).
Mulyadi menyatakan bahwa kasus tersebut kini ditangani oleh Kepala Lapas Kelas I Merah Mata Palembang. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kelalaian dari petugas yang berjaga saat kejadian berlangsung.
"Dari kejadian itu tidak ada kelalaian yang dilakukan oleh petugas. Kita kan tidak tau apa yang dilakukan oleh mereka (warga binaan) di dalam kamar. Kalau kontrol yang kita pasti kontrol terus," ungkapnya.
BACA JUGA:Avanza Bawa Jeriken BBM Terbakar di Muratara, Pemilik Luka Bakar 25%
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Begal Meresahkan di OKI
Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Mulyadi menekankan pentingnya peningkatan pembinaan dan pengawasan terhadap warga binaan.
"Saya harap ke depannya untuk mengantisipasi kejadian ini harus sering dilakukan pembinaan dan aktif dalam mengecek warga binaan," terangnya.
Sebelumnya, seorang napi bernama Sumaryanto alias Bondol (33) ditemukan tewas di kamar mandi kamar hunian nomor 29, Lapas Kelas I Merah Mata, Palembang. Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan dua tersangka, yakni Agung Putting Maulana (APM) dan Emi Hartoni (EM), yang merupakan rekan sekamar korban.
"Saudara APM diketahui kesal terhadap korban karena sulit diatur. Sehingga, ia mengajak EM untuk melakukan pembunuhan tersebut dan diatur sedemikian rupa agar terlihat seperti bunuh diri," ungkap Harryo, Sabtu (20/7/2024).