Nostalgia Budaya Komering: Malam Ningkuk’an Hidup Lagi di Rasuan OKU Timur

Nostalgia Budaya Komering, Malam Ningkuk’an Hidup Lagi di Rasuan OKU Timur--Sumeks

OKU TIMUR, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Suara tawa para muda-mudi mengiringi gemerlap lampu malam dan lantunan musik yang berpadu dengan aroma nostalgia di Desa Rasuan, Sabtu (25/10) malam. 

Di tengah suasana penuh kehangatan itu, para bujang dan gadis Komering berkumpul untuk menghidupkan kembali satu tradisi lama yang hampir terlupakan: Malam Ningkuk’an.

Bukan sekadar hiburan, Ningkuk’an adalah bagian dari warisan budaya leluhur masyarakat Komering yang dulunya menjadi ajang pertemuan sosial antara Morli dan Maranai (bujang dan gadis). 

Kini, tradisi itu kembali digelar dengan penuh semangat dan kebanggaan, menjadi simbol kebersamaan serta pelestarian identitas lokal.

BACA JUGA:Geprada Camp Nusantara 2025 Resmi Dibuka di Palembang, Ratusan Pramuka Ikut Meriahkan

BACA JUGA:Disiplin Menurun! 295 Pengendara di Empat Lawang Kena Tilang Elektronik Sehari

Ketua Panitia Ningkuk’an, Indra, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digagas agar generasi muda bisa merasakan langsung suasana khas pergaulan masa lampau.

“Kami ingin generasi muda tahu dan merasakan sendiri bagaimana Ningkuk’an dulu dilakukan orang tua kita. Ini bukan sekadar permainan, tapi simbol kebersamaan dan persaudaraan,” ujarnya, Minggu (26/10).

Dalam pelaksanaannya, para peserta duduk berhadapan sambil mengikuti irama musik. Sebuah selendang berpindah dari tangan ke tangan mengikuti denting nada. 

Saat musik berhenti tiba-tiba, siapa pun yang memegang selendang terakhir mendapat “hukuman” ringan berupa tantangan lucu. Tawa pun pecah, mencairkan suasana malam yang penuh keakraban.

BACA JUGA:Berangkat ke Lamongan, Tim Voli Putri BSB Bidik Dua Besar Livoli Nasional

BACA JUGA:2026, Proyek Tol Prabumulih – Muara Enim Dilanjutkan: Pembebasan Lahan sudah 80 Persen

Namun, bagi masyarakat Komering, Ningkuk’an memiliki makna yang lebih dalam. Tradisi ini menjadi wadah untuk berkenalan, mempererat persahabatan, bahkan menjadi ajang mencari jodoh sebelum pernikahan.

“Biasanya Ningkuk’an digelar malam sebelum akad atau resepsi. Ini juga jadi momen perpisahan bagi teman sebaya yang akan menikah,” tambah Indra.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER