Awal Penemuan Puing Helikopter Jatuh di Perairan Belitung Timur

Sabtu 20 Jul 2024 - 11:34 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

Belitung Timur KORANPRABUMULIHPOS.COM - Seorang nelayan bernama Irwan Ivan menemukan puing-puing yang diduga merupakan bagian dari helikopter Polri P-1103 yang jatuh pada tahun 2022 di perairan Belitung Timur (Beltim). Selain serpihan, Ivan juga menemukan kursi dan kotak berwarna oranye.

Puing-puing tersebut ditemukan di perairan Karang Tiga, Desa Baru Manggar, Kabupaten Beltim, pada Minggu (14/7). Penemuan ini terjadi saat Ivan sedang mengangkat bubu ikan.

"Ada dua pecahan helikopter yang berhasil kami angkat serta sebuah botol sejenis kompas," jelas Irwan Ivan, Jumat (19/7/2024).

Benda-benda tersebut ditemukan di kedalaman 14 hingga 16 meter dari permukaan laut. Menurut Ivan, selain dua serpihan yang diangkat, masih ada pecahan lainnya di dasar laut.

BACA JUGA:Warga Panik, Driver Ojol Dikira Meninggal Padahal Tertidur

BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Cabut Gigi Atas Bisa Menyebabkan Kebutaan?

"Masih ada puing-puing lain di dasar laut, seperti serpihan kabel-kabel, kotak warna oranye (seperti ampli), dan dua kursi. Berat sekali untuk diangkat," ungkapnya.

Ivan menjelaskan kronologi penemuan benda yang diduga bagian dari helikopter Polri P-1103 yang terjatuh dua tahun lalu. Penemuan berawal saat Ivan bersama enam anak buah kapal (ABK) memasang bubu ikan.

"Pada Kamis (11/7), kami memasang bubu ikan dan melihat benda mencurigakan. Karena arus air masih kencang, kami menunda untuk mengeceknya," cerita Ivan.

Dua hari kemudian, pada Minggu (14/7), mereka kembali ke lokasi penemuan di perairan Karang Tiga, yang berjarak tiga mil dari bibir pantai Manggar. Awalnya, mereka mengira puing tersebut adalah tumpukan karang.

"Kemudian pada Minggu kami pastikan lagi, dikira terpal atau karang. Saat diangkat, ternyata pecahan helikopter. Kami berhasil mengangkat dua puing," katanya.

Yakin bahwa itu adalah bagian dari helikopter Polri yang jatuh, Ivan melapor ke Polairud Polres Belitung Timur. Serpihan tersebut kemudian disimpan di Markas Polairud.

"Pertama kali kami melapor ke Polairud, serpihan itu difoto dan dibawa oleh mereka. Pecahan lainnya masih di air dan belum diangkat hingga hari ini," tambahnya. (*)

Kategori :