TANTANGAN TNI TERHADAP KKB
Penulis: Patrico Surya Pratama, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi
KORANPRABUMULIHPOS.COM - KKB adalah singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata. Kelompok ini sebelumnya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mana kelompok ini menginginkan Papua lepas dari NKRI.Gerakan ini memiliki sejarah panjang dalam melakukan aksi kekerasan dan teror.
Korbannya mencakup polisi, anggota TNI, bahkan warga sipil.Oleh karena itu, KBB Papua digambarkan sebagai gerakan separatis yang seringkali memakan korban jiwa sehingga meresahkan warga setempat.
Sejarah KKB Papua seperti yang telah disinggung di awal, sebelum berubah nama menjadi KKB, kelompok ini dulunya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM).
OPM sudah berdiri sejak tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang sebelumnya disebut Irian Jaya.Kelompok ini berkeinginan kuat untuk melepaskan diri dari Indonesia.
Maka itu, OPM kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI.Demi melancarkan keinginan tersebut, mereka beberapa kali melakukan gerakan kriminal yang memakan korban jiwa.
Pemerintah pun akhirnya mengambil jalan tengah dengan mengeluarkan kebijakan berupa pemberian Otonomi Khusus bagi Papua dan menggelontorkan anggaran besar.
Namun, anggaran ini tidak sampai ke lapisan rakyat paling bawah. Hal inilah yang membuat perlawanan OPM menjadi masif dengan melakukan berbagai tindak kriminal.
Perubahan istilah OPM menjadi KKB juga dimaksudkan untuk mengubah paradigma dalam penanganan kelompok separatis di Papua.
Jika ada salah satu anggota kelompok ini tertangkap, alasannya pasti karena kriminalitas. Adapun kasus pelanggaran HAM dipicu oleh kekerasan terhadap aksi penolakan kebijakan-kebijakan kontroversial yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dan siklus kekerasan antara kelompok sipil bersenjata dan aparat keamanan.
Karena tujuan utamanya adalah ingin melepaskan Papua dari NKRI, maka kelompok ini dianggap sebagai gerakan separatis yang dapat mengancam keutuhan negara.
KKB kerap melancarkan aksinya di wilayah pegunungan Papua. Beberapa wilayah yang dianggap rawan dari aksi mereka adalah kabupaten Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.
Bahkan ada beberapa KKB yang dilindungi oknum tokoh lokal. Mereka diberikan tempat berlindung di wilayah-wilayah adat ketika mereka sedang dikejar parat keamanan. Bahkan ada yang mendapat dukungan logistik dari masyarakat dan pejabat daerah.
Alasan KKB sulit diberantas karena kelompok ini selalu bergerak dan sering berpindah tempat. Mereka menjadikan kawasan hutan di pegunungan Papua sebagai markas-markas kelompoknya.