Dampak Jangka Panjang
Jika dibiarkan, menurunnya toleransi ini bisa berdampak buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Tindakan diskriminatif dan intoleran dapat memicu konflik horizontal yang berpotensi merusak tatanan sosial.
Selain itu, citra Indonesia sebagai negara yang toleran dan beragam juga akan tercoreng di mata internasional, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi berbagai aspek, termasuk hubungan diplomatik dan investasi asing.
Tanpa adanya sikap toleransi, kehidupan ini akan memiliki perbedaan dan tidak pernah bersatu. Indonesia adalah negara yang memiliki heterogenitas yang sudah cukup tinggi yaitu seperti keragaman suku, ras, budaya serta bahasa yang sangat beragam
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peran aktif dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus memastikan bahwa regulasi yang ada tidak disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu. Penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap tindakan intoleransi juga sangat diperlukan.
Selain itu, pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan kebhinekaan harus terus diperkuat.
Masyarakat juga harus mengambil peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Dialog antar agama, kegiatan bersama yang melibatkan berbagai komunitas, dan kampanye anti-intoleransi dapat membantu menciptakan suasana yang lebih harmonis.
Tokoh agama dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan teladan yang baik dan mendorong sikap saling menghargai.
Kesimpulan
Penolakan perizinan pembangunan rumah ibadah adalah cerminan nyata dari menurunnya toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Jika tidak segera ditangani, fenomena ini bisa mengancam kerukunan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, upaya kolektif dari pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperkuat sikap toleransi di tengah-tengah keberagaman yang ada.
Hanya dengan demikian, Indonesia bisa tetap menjadi contoh negara yang mampu menjaga harmoni di tengah pluralitas agama dan budaya. (*)