Chip AI Nvidia Laku Keras, Tapi Pasar China Masih Ditutup Rapat

Chip AI Nvidia Laku Keras, Tapi Pasar China Masih Ditutup Rapat--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Permintaan global terhadap chip AI terbaru milik Nvidia, Blackwell, kini melonjak drastis. CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut antusiasme pasar terhadap chip tersebut berada di level tertinggi dalam sejarah perusahaan.

Dalam kunjungannya ke Taiwan akhir pekan lalu, Huang menegaskan bahwa kolaborasi erat dengan TSMC menjadi faktor penting di balik kesuksesan Nvidia menghadapi lonjakan permintaan chip AI.

Berbicara di acara yang digelar TSMC di Hsinchu, Huang mengungkapkan bahwa Nvidia kini tidak hanya memproduksi GPU (graphics processing unit), tetapi juga CPU, switch, serta infrastruktur jaringan yang menjadi bagian dari ekosistem Blackwell.

“Kami sangat bergantung pada TSMC untuk pasokan wafer. Mereka luar biasa dalam mendukung kami,” ujar Huang. Ia menambahkan bahwa permintaan chip saat ini sudah jauh melampaui kapasitas produksi perusahaan, dikutip dari Reuters (Selasa, 11/11/2025).

CEO TSMC, C.C. Wei, mengonfirmasi bahwa Huang telah melakukan pemesanan tambahan untuk wafer, namun enggan menyebutkan jumlah pastinya. Kemitraan erat antara Nvidia dan TSMC inilah yang turut mendorong Nvidia menjadi perusahaan publik pertama di dunia dengan valuasi menembus USD 5 triliun, dan menjadikan Huang dijuluki “Manusia Lima Triliun Dolar”.

Meski bisnis sedang menanjak, Huang menegaskan bahwa Nvidia tidak akan menjual chip Blackwell ke China. Ia menuturkan bahwa perusahaan saat ini tidak memiliki rencana untuk mengirimkan produk apa pun ke pasar Tiongkok.

Kebijakan tersebut sejalan dengan larangan ekspor chip AI canggih ke China yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump atas dasar keamanan nasional.

Sempat beredar spekulasi bahwa Trump dan Presiden Xi Jinping akan membahas kemungkinan penjualan versi terbatas chip Blackwell dalam pertemuan di Korea Selatan minggu lalu, namun hingga kini belum ada kesepakatan yang tercapai.

Huang bahkan menyebut bahwa pangsa pasar Nvidia di China kini sudah mencapai nol persen, karena pemerintah Beijing tidak lagi mengizinkan perusahaan tersebut beroperasi di negaranya.

Selain itu, Huang juga memperingatkan potensi kekurangan pasokan memori akibat lonjakan permintaan chip AI global. Namun ia memastikan bahwa tiga produsen besar - SK Hynix, Samsung, dan Micron telah meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan Nvidia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER