Warren Buffett Geram Jadi Korban Deepfake di Tengah Transisi Kepemimpinan Berkshire
Warren Buffett Geram Jadi Korban Deepfake di Tengah Transisi Kepemimpinan Berkshire--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Investor legendaris Warren Buffett kembali menjadi sasaran penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, mengeluarkan peringatan resmi mengenai beredarnya sejumlah video palsu di YouTube yang menampilkan sosok dan suara Buffett hasil manipulasi AI.
Dalam pernyataan bertajuk “It’s Not Me”, Berkshire menjelaskan bahwa video-video tersebut menampilkan Buffett seolah memberikan nasihat investasi, padahal isi dan ucapannya tidak pernah disampaikan oleh sang Oracle of Omaha, demikian dikutip dari Reuters (Selasa, 11/11/2025).
Salah satu video yang beredar berjudul “Warren Buffett: The 1 Investment Tip For Everyone Over 50 (MUST WATCH)” — meniru gaya bicaranya namun dengan suara yang terdengar datar dan artifisial.
“Orang yang tidak terlalu mengenal Buffett mungkin akan mengira video-video ini asli dan dapat tertipu oleh isinya. Buffett khawatir jenis penipuan semacam ini bisa menyebar luas seperti virus,” tulis Berkshire dalam keterangannya.
Fenomena deepfake yang memanfaatkan AI generatif untuk meniru wajah dan suara tokoh publik memang tengah menjadi sorotan. Teknologi ini kian sering disalahgunakan untuk membuat konten palsu, memicu kekhawatiran akan meningkatnya kasus penipuan dan misinformasi digital.
Kasus Buffett muncul tak lama setelah FBI melaporkan adanya pelaku kejahatan siber yang menggunakan suara tiruan berbasis AI untuk menyamar sebagai pejabat tinggi pemerintah AS demi mencuri data pribadi pegawai.
Pada usia 95 tahun, Buffett sudah beberapa kali menyuarakan keresahannya terhadap praktik peniruan semacam ini. Menjelang pemilihan presiden AS 2024, ia bahkan sempat menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mendukung produk investasi atau kandidat politik mana pun.
Kabar ini datang di tengah masa transisi kepemimpinan Berkshire Hathaway, di mana Buffett dijadwalkan mundur dari jabatan CEO pada akhir tahun 2025. Posisinya akan diteruskan oleh wakil ketua perusahaan, Greg Abel.

