Beberapa risiko penyakit yang mungkin muncul akibat kesedihan berkelanjutan diantaranya seperti penyakit jantung, kanker, kecemasan, gangguan tidur, dan stres pasca-trauma.
Kesedihan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Pada beberapa individu, kesedihan dapat menyebabkan peradangan yang menghasilkan sakit, kelelahan, dan penarikan sosial.
Merasa sedih berlarut-larut juga dapat mengubah tingkat bahan kimia yang berhubungan dengan stres dalam otak.
Bahan kimia ini kemudian meningkatkan protein inflamasi dalam darah, yang sering dikaitkan dengan penakit jantung, stroke, dan sindrom metabolik.
Semakin lama Anda merasa sedih, maka semakin besar risiko peningkatan hormon stres seperti kortisol, yang dapat memengaruhi kondisi gula darah, tekanan darah, dan kualitas tidur.
Penting untuk diingat bahwa kesedihan adalah respons emosional normal terhadap kehilangan atau peristiwa tidak menyenangkan lainnya.
Namun, jika gejala kesedihan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya mencari bantuan profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Sumeks.co)