Dengan progres 50,13 persen bendungan raksasa Provinsi Sumsel ini, diharapkan dapat menjadi suplai air utama di wilayah Komering.
Pasalnya, sebelum dibangun bendungan raksasa Tiga Dihaji, warga hanya mengandalkan air dari Sungai Komering.
BACA JUGA:Curi Uang dalam Kotak Amal Masjid, Aksi Dua Remaja di Kayuagung OKI Terekam CCTV
Lebih dari itu, bendungan raksasaTiga Dihaji akan mensuplai air yang akan terjaga sepanjang tahun sehingga, menunjang produktivitas pertanian di Ogan Komering Ulu Selatan.
Bendungan raksasa Tiga Dihaji juga diharapkan bermanfaat untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku 1 m3/detik, pembangkit listrik 4x10 MW.
Hebatnya lagi, bendungan raksasa Tiga Dihaji ini juga dapat dijadikan sarana pariwisata serta olahraga untuk masyarakat luas, khususnya Kabupaten OKUS.
Sementara itu, bendungan sendiri memiliki beberapa fungsi utama diantaranya sebagai penyediaan air baku dengan cara mengendalikan aliran air.
Tak hanya itu, bendungan juga dapat membantu dalam memastikan pasokan air yang stabil dan teratur.
Penyediaan air irigasi yang dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman dan menjaga keberlanjutan pertanian.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga air karena struktur bendungan dirancang untuk menyimpan air dan mengatur aliran air guna menghasilkan energi listrik melalui tenaga air.
Lalu, pengendalian banjir karena dapat menahan volume air yang tinggi dan mengontrol aliran air ke daerah hilir, mengurangi dampak banjir yang merusak.
Diketahui, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji menelan biaya konstruksi lebih dari Rp 3,7 triliun.
Dana tersebut berasal APBN dan termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumatera Selatan.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumsel terdiri atas empat paket.