#Brigade Madani Garda Terdepan Jaga Stabilitas Ekonomi Masyarakat
INDRALAYA, PRABUMULIH POS – Siang itu, jumat 8 maret 2024, sekira pukul 09.00 wib. Kantor pelayanan jasa keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) unit Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan ilir, terlihat cukup lengang. Hiruk pikuk aktivitas nasabah terus berdatangan, keluar masuk di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan juga kantor peyanan terus berjalan.
Maklum saja, keramaian baru sajak terjadi sejak senin 4 maret lalu hingga tiga hari setelahnya, menjadi jadwal rutin nasabah melakukan aktivitas tarik tunai dan pelayanan lainnya di BRI.
BRI Unit Timbangan, yang lokasinya bisa dijangkau dalam waktu tempuh kurang lebih 90 menit dari Kota Prabumulih ini, bersebelahan dengan Penyedia jasa keuangan lainnya, yaitu Pegadaian.
Sejak pertama kali membuka pelayanan di timbangan tahun 2009 lalu, memang sudah bergandengan dengan BRI, hanya berbatas tembok. Bahkan lahan parkiran bersebelahan, tak jarang nasabah BRI parkir di halaman Pegadaian, begitu juga sebaliknya. "Tapi saat pegadaian buka pelayanan di Timbangan sejak tahun 2009 lalu, BRI sudah ada lebih dulu," ujar Novri, kepada unit Pegadaian Timbangan, Jumat 8 maret 2024.
BACA JUGA:Cerita Reni Hartati Agen Brilink Desa Pangkul Kota Prabumulih Sumsel
Kebijakan Pemerintah yang menyatukan BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) tahun 2021 lalu, merupakan hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh para pimpinan BRI, Pegadaian dan PNM.
Pasalnya, dengan memiliki segmen pasar yang berbeda-beda tentunya tidak saling ganggu dan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan jika diibaratkan BRI sasaran tembaknya adalah gajah, sedangkan Pegadaian dan PNM sasaran tembaknya adalah burung kecil dalam jumlahnya banyak.
Namun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, menyatukan pegadiaan dan PNM bersama BRI, menjadi Sentra layanan ultra mikro (Senyum).
Holding Ultra Mikro yang terbentuk pada 13 September 2021 ini, merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian dan PNM, dengan tujuan dapat menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro terbesar yang memiliki ekosistem terlengkap dan terbesar di dunia.
BACA JUGA:Ini Tugas Jurnalis Peserta Tes Program S2 BRI
Pada januari tahun 2024 ini, tembok yang memisahkan antara BRI dan Pegadaian di Kelurahan Timbangan kini di robohkan. Kedua penyedia jasa keuangan ini, sudah bersatu memberikan pelayanan pada masyarakat.
Dan didepan kantor terdapat kata Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum), yang menggambarkan bahwa di Kantor ini bukan hanya bisa mendapatkan pelayanan di BRI, namun juga pegadaian.
Kepala Unit BRI Timbangan, Muslich mengatakan, kini nasabah BRI bisa membeli emas dengan cara dicicil, bisa juga menambah modal dengan cara menggadaikan perhiasan yang sangat mudah di lakukan.
Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial pemerintah, menjadi kemandirian usaha. Umi menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah, yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).