KAYUAGUNG - Salah satu oknum guru Perjanjian Kerja (PPPK) AD (38) menjadi tersangka dalam kasus dugaan asusila terhadap siswinya sendiri
Dalam perjalanan kasusnya, keluarga oknum guru ini ternyata melaporkan balik dugaan pengeroyokan oleh sejumlah warga yang videonya sempat viral dimedia sosial.
Salah satu keluarga oknum guru, Tirta mengatakan, pihak keluarga sudah melaporkan hal tersebut ke SPKT Polda Sumsel pada 26 Februari lalu.
"Yakni, mengenai adanya tindakan pengeroyokan terhadap saudara kami (AD) saat kejadian waktu itu, kami sudah lapor ke Polda Sumsel dan kata pihak Polda berkas laporan sudah dilimpahkan ke Polres OKI," kata Tirta usai mendatangi SPKT Polres OKI, Sabtu 9 Maret 2024.
BACA JUGA:Operasi Pekat Musi 2024, Polres OKI Terima 24 Senpi Rakitan Serahan Masyarakat
Dia menjelaskan, pihaknya berharap agar laporan terkait adanya pengeroyokan tersebut bisa ditindaklanjuti oleh polisi.
"Kita menanyakan tindak lanjut atas laporan ini agar bisa diproses dan pihak keluarga bisa mendapatkan hak perlindungan hukum yang sama," jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa pihak keluarga sudah melakukan upaya damai dengan keluarga korban namun belum menemui kesepakatan.
"Kami ini sudah datang ke keluarga korban waktu itu agar bisa berdamai, tapi menurut kami ada oknum yang seolah menghalangi itikad baik ini termasuk dari pihak yang diduga ikut mengeroyok AD saat kejadian," ungkapnya.
Sambungnya, mengenai kejadian ini seperti diprovokasi untuk berdamai dengan syarat kami menyiapkan uang dengan jumlah besar.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten OKI, berinisial AD (38) mencoreng dunia pendidikan.
Oknum guru SMP tersebut diduga telah melakukan tindakan tak senonoh terhadap siswiya sendiri dan nyaris dimassa oleh warga yang kesal dengan ulahnya.
Peristiwa ini terjadi di sebuah SMP Negeri yang berada di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), pada Jumat 16 Februari 2024 lalu.
Korban yang merupakan siswi kelas VIII ini saat kejadian tengah mengikuti kegiatan Pramuka di sekolahnya.
Aksi AD ini kerpergok oleh seorang saksi bernama Junai saat sedang membongkar tenda di halaman sekolah.