Memahami Perhitungan Astronomis Awal Ramadhan, Menanti Kehadiran Hilal 1445 H

Jumat 01 Mar 2024 - 05:21 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

Bulan Suci Ramadhan memang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ini merupakan bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan.

Berdasarkan kalender Hijriah 2024, diperkirakan awal Ramadhan akan jatuh pada tanggal 10-11 Maret 2024.

Namun, penetapan resmi awal Ramadhan di Indonesia akan ditentukan melalui sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

Penetapan awal Ramadhan 2024 di Indonesia akan dilakukan melalui sidang Isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.

Sidang Isbat ini biasanya diadakan pada tanggal 29 Syaban, satu hari sebelum perkiraan awal Ramadhan.

Kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.

Penentuan awal bulan Hijriyah sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki peran penting dalam membantu pemerintah Indonesia dalam menentukan awal bulan Hijriyah, termasuk awal bulan Ramadhan 1445 H.

BMKG melakukan perhitungan astronomis untuk menentukan posisi bulan saat Matahari terbenam di berbagai lokasi di Indonesia.

Hasil perhitungan ini, yang disebut data-data Hilal (hasil Hisab), kemudian disampaikan kepada Kementerian Agama RI untuk digunakan dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.

Berikut hasil analisis BMKG terkait perkiraan Hilal awal Ramadan 2024:

• Konjungsi (Ijtima')

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima' adalah peristiwa ketika bujur ekliptika. Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.

Dimana peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Ahad, 10 Maret 2024 M, pukul 09.00.18 UT atau pukul 16.00.18 WIB atau pukul 17.00.18 WITA atau pukul 18.00.18 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 350,280 derajat.

Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam, dan 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.

Kategori :