PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Warga Palembang dan sekitarnya diminta waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan menjelaskan bahwa suhu udara tinggi yang terasa menyengat dalam beberapa pekan terakhir merupakan dampak dari fenomena alam yang terjadi setiap tahun, namun kali ini terasa lebih intens karena beberapa faktor pendukung.
Kepala BMKG Sumsel, Wan Dayantolis, mengatakan bahwa gerak semu matahari menuju selatan setelah melewati wilayah Sumsel menjadi penyebab utama meningkatnya suhu panas.
“Energi panas yang tersimpan di daratan dan lautan dilepaskan sesaat setelah titik kulminasi matahari tidak lagi berada di atas Sumsel. Fenomena ini dikenal dengan istilah Thermal Lag,” jelas Wan, Senin (21/10/2025).
BACA JUGA:Insentif Guru Honorer Naik Rp100 Ribu Mulai 2026, Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti
BACA JUGA:Kemnaker: 938 Ribu Lowongan Tersedia hingga September 2025, SMK Masih Jadi Andalan Perusahaan
Menurutnya, kondisi ini membuat suhu udara terasa lebih panas meski posisi matahari sudah mulai bergeser. Fenomena tersebut merupakan pola tahunan alami yang biasanya mencapai puncak suhu maksimum pada akhir Oktober.
Selain faktor gerak semu matahari, BMKG juga mencatat adanya kenaikan suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia.
“Suhu permukaan laut yang lebih hangat dari biasanya turut memanaskan udara di daratan,” tambah Wan.
Tak hanya itu, minimnya curah hujan atau Dry Spell dalam beberapa pekan terakhir membuat penyinaran matahari lebih optimal, sehingga daratan cepat menyerap panas.
BACA JUGA:Dibalik Terangnya Sudut Kota Indralaya, PLN Pancarkan Energi Kehidupan Bagi Warga Ogan Ilir
BACA JUGA:SMAN 8 Prabumulih Dikunjungi Tim Monitoring Sekolah Sehat Provinsi Sumsel
“Secara pola, kondisi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober. Jika hujan turun dalam beberapa hari ke depan, suhu udara akan mulai menurun,” ujarnya.
BMKG memperkirakan suhu maksimum di Palembang bisa mencapai 34–35 derajat Celsius pada puncaknya.
Menghadapi cuaca panas ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas terlalu lama di bawah sinar matahari langsung, terutama pada pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.