PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Suasana penuh kehangatan menyelimuti warga Kelurahan Prabumulih yang kembali menggelar tradisi budaya Sedekah Bedusun, Minggu 28 September 2025
Tahun ini, perayaan semakin istimewa karena bertepatan dengan HUT ke-75 Kelurahan Prabumulih, sehingga berlangsung lebih meriah dan sarat makna kebersamaan.
Sedekah Bedusun telah menjadi tradisi turun-temurun masyarakat Prabumulih sebagai wujud rasa syukur atas nikmat dan hasil panen. Kegiatan ini biasanya diisi dengan doa bersama, syukuran, serta berbagai ritual adat yang memperkuat ikatan persaudaraan antar warga.
Mengusung tema “Dengan sedekah adat istiadat dan silaturahmi kita kuatkan persatuan dan kesatuan dalam membangun Kota Prabumulih”, perayaan tahun ini menegaskan pentingnya menjaga identitas budaya lokal sekaligus mempererat silaturahmi di tengah keberagaman masyarakat.
BACA JUGA:Cegah Stunting, Program MBG di Prabumulih Mulai Sasar Ibu dan Balita
Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, hadir langsung dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Sedekah Bedusun bukan hanya sekadar seremonial, melainkan penghormatan kepada leluhur dan sarana memperkuat rasa kebersamaan.
“Sedekah Bedusun adalah media kita untuk menjaga persatuan dan gotong royong. Tradisi ini harus kita lestarikan dan wariskan kepada generasi muda agar budaya lokal terus hidup,” ujar Arlan.
Ia juga mengingatkan bahwa pelestarian tradisi lokal adalah fondasi penting dalam membangun masyarakat yang kuat, harmonis, dan berkarakter. “Yang belum aktif, semoga segera diaktifkan kembali. Pemerintah kota sangat mendukung kegiatan ini,” tambahnya.
Selain itu, Wali Kota Arlan juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membangun daerah. “Mari bersama-sama kita bangun Kota Prabumulih menjadi lebih baik lagi, dengan dukungan dari seluruh masyarakat,” harapnya
BACA JUGA:25 Pasangan di KUA Prabumulih Utara Ajukan Isbat Nikah, Didominasi Pernikahan Siri
BACA JUGA:Cegah Stunting, Program MBG di Prabumulih Mulai Sasar Ibu dan Balita
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah kota turut membantu pelaksanaan Sedekah Dusun di beberapa wilayah, seperti Gunung Kemala dan Tebing Tanah Putih, dengan memberikan seekor sapi.
Pada kesempatan yang sama, Arlan juga membagikan 150 helai sarung dan 150 baju gamis kepada masyarakat yang merayakan tradisi ini di Rumah Adat Duspra.
Bukan hanya sekadar ritual adat, tetapi juga simbol persatuan, gotong royong, dan penghormatan pada kearifan lokal. Kehadiran pemerintah dan antusiasme masyarakat diharapkan mampu menjaga warisan budaya ini tetap lestari hingga generasi mendatang.