Dunia Pendidikan Prabumulih Tercoreng, Beredar Chat Mesum Oknum Guru SMP dengan Siswa

Rabu 27 Aug 2025 - 12:41 WIB
Reporter : Eka
Editor : Eka

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Dunia pendidikan di Kota Prabumulih, kembali tercoreng dengan mencuatnya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum guru SMP di Kota Prabumulih. 

Informasi ini diperkuat dengan beredarnya pesan oknum  guru inilah D, melakukan percakapan bernada mesum dengan siswanya melalui aplikasi pesan singkat, sangat panjang panjang pada pukul 00.22 wib.

Kasus ini menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat, khususnya para orang tua siswa, karena diduga sudah banyak korban yang mengalami hal serupa.

Kepala sekolah tempat guru tersebut mengajar, membenarkan adanya laporan terkait chat tidak senonoh itu. Menurutnya, pihak sekolah tidak tinggal diam dan segera menindaklanjuti kasus ini.

BACA JUGA:Guru SD Kelas Tinggi di Prabumulih Ikut Giat Pengembangan Mutu dan Kualitas Pendidikan

BACA JUGA:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih Gelar Lomba Semarakkan HUT RI ke-80

'Kami sudah mengetahui informasi ini, ini sangat meresahkan. Kami langsung melaporkannya kepada Dinas Pendidikan serta Inspektorat untuk ditindaklanjuti,” ujarnya dengan nada prihatin.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, A Darmadi, SPd MSi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kasus tersebut. Ia memastikan oknum guru yang bersangkutan saat ini sudah dalam proses mutasi sebagai langkah awal.

“Kami sudah memproses mutasi guru tersebut. Hal ini agar tidak menimbulkan keresahan lebih jauh di lingkungan sekolah. Masalah pindah kemana, nanti setelau SKnya keluar, kita informasikan lagi," jelasnya, rabu, 27 Agustus 2025.

Namun, kebijakan mutasi tersebut menuai pro dan kontra. Beberapa kalangan, termasuk dari pihak guru sendiri, menilai mutasi bukanlah solusi tepat untuk kasus sebesar ini.

BACA JUGA:Kemerdekaan Sejati dalam Dunia Pendidikan: Belajar Tanpa Takut, Mengajar Tanpa Terpaksa

BACA JUGA:KKG PAI Prabumulih Tingkatkan Kompetensi Guru PAI Melalui Seminar Pendidikan

Seorang guru yang enggan disebutkan namanya menuturkan, tindakan mutasi justru dikhawatirkan akan mengulangi masalah yang sama di sekolah baru.

“Menurut saya sebaiknya diberhentikan saja. Ini menyangkut keselamatan anak-anak. Kalau hanya dipindahkan, dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang,” tegasnya.

Mereka menilai kasus pelecehan seksual, apalagi yang dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap muridnya, adalah pelanggaran berat yang tidak bisa ditoleransi.

“Guru seharusnya jadi teladan, bukan predator. Kalau dibiarkan, ini akan menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah,” kata salah seorang guru di SMP Negeri Prabumulih.

BACA JUGA:Ramalan Shio Kelinci, Shio Naga, Shio Kambing, Shio Monyet, Shio Ular Siang Ini

BACA JUGA:Spesifikasi Lengkap Poco M7 Plus: Layar 144Hz, Snapdragon 6s, dan Baterai Jumbo

Kabar ini dengan cepat menyebar di kalangan orang tua siswa, menimbulkan keresahan dan ketakutan. Banyak yang khawatir anak-anak mereka menjadi korban berikutnya. Beberapa orang tua bahkan mengaku tidak tenang melepas anak ke sekolah.

“Kami trauma, takut kalau anak-anak jadi korban. Apalagi kalau benar sudah banyak siswa yang pernah mendapat chat mesum dari guru itu,” ungkap seorang wali murid.

Situasi ini juga mengancam ketenangan belajar siswa di sekolah. Banyak murid yang merasa takut, tertekan, dan kehilangan rasa aman ketika berada di lingkungan pendidikan. Padahal, sekolah seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang.

“Kalau hanya mutasi, sama saja menyimpan bom waktu. Kami minta ada langkah nyata, bukan sekadar memindahkan masalah,” ujar wali siswa di Kota Prabumulih.

BACA JUGA:Poco C71, Smartphone 1 Jutaan dengan Fitur Layar 120Hz dan Kamera 32MP

BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Saldo DANA dari Jelly Ball Merge 2025
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan di Prabumulih. Kejadian ini bukan hanya mencoreng citra sekolah, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap tenaga pendidik.

Penanganan serius dan hukuman yang setimpal sangat diperlukan agar menjadi efek jera sekaligus peringatan bagi tenaga pendidik lainnya. Harapannya, dunia pendidikan kembali bisa menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi siswa, tanpa ada lagi bayang-bayang ketakutan.

Kategori :