Jauhi Nih! 5 Gaya Keuangan ala Freelancer yang Bikin Boncos

Minggu 24 Dec 2023 - 01:35 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

Oleh sebab itu, Bareyn menekankan agar pekerja lepas menahan diri atas pengeluaran yang bersifat self-reward sebelum turunnya upah.

"Kita itu, khususnya temen-temen, yang freelancer boleh dapat self-reward boleh ketika sudah menyelesaikan sesuatu dan juga udah ada uangnya. Jangan kemudian udah selesai nih, tapi belum dibayar udah self-reward duluan," tekan Bareyn.

Tidak meningkatkan skill

Bareyn kerap menekankan agar pengendalian diri dalam perilaku finansial perlu disadari lagi bagi para freelancer. Hal ini dilakukan dalam mencegah pekerja lepas jatuh ke dalam lilitan utang dan keruntuhan finansial.

Ia juga menyarankan agar para freelancer terus meningkatkan skill dan alat penunjang mengikuti permintaan tren dan zaman. Hal ini disebabkan arus zaman yang semakin deras menuntut freelancer terus bersaing dalam kemampuan.

"Jadi, jangan gampang berpuas diri gitu. Kenapa? Kita itu berkompetisi kan, bukan hanya dengan diri sendiri ya, tapi juga dengan orang lain gitu. Dengan perkembangan yang ada dan lain sebagainya tergantung dari field freelance itu sendiri gitu," ungkap Bareyn.

BACA JUGA:Carbon Capture Storage Dorong Perekonomian Hijau di Indonesia

Investasi karena ikut-ikutan

Tren di dunia freelance perlu ditingkatkan, tetapi Bareyn mengingatkan juga agar pekerja lepas tidak terjerumus tren investasi. Ia mendorong agar sebelum melakukan investasi, sebaiknya dipertimbangkan dulu faktor risiko dan faktor legalitasnya.

"Temen-temen semua sudah bekerja mati-matian ya. Pergi pagi, pulang malam. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Terus, kemudian uangnya hilang gitu aja karena investasinya investasi bodong 'kan sayang banget. Jadi, kita harus perhatikan legalitasnya kelogisannya, imbal hasil nya, dan juga risikonya," tekan Bareyn. (dc)

 

Kategori :