4. Penerapan Metode Pembelajaran yang Kreatif
Para pendidik harus mampu mengembangkan dan menerapkan metode pengajaran yang inovatif, menyenangkan, dan sesuai dengan prinsip ramah anak, memberi ruang bagi santri untuk aktif dalam proses belajar, baik secara praktis maupun reflektif.
5. Memahami Karakter dan Potensi Santri
Ustadz dan ustadzah perlu memahami berbagai karakteristik, minat, dan potensi tiap santri, serta memberi ruang bagi mereka untuk berkembang secara maksimal, baik dari segi intelektual, emosional, maupun spiritual.
6. Pengembangan Kecerdasan Holistik
Ustadz dan ustadzah berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual santri, tanpa membedakan latar belakang atau kemampuan mereka.
7. Menghargai Kreativitas dan Pendapat Santri
Pendidik di pesantren diharapkan menghargai pendapat, kreativitas, dan aspirasi santri dengan sikap terbuka, yang akan mendorong terciptanya ruang dialog yang sehat serta membangun rasa percaya diri mereka.
BACA JUGA:Resep Chicken Katsu Curry, Ayam Goreng Renyah dengan Kuah Kari Gurih
BACA JUGA:PNS Amerika Ketar-Ketir, Elon Musk Siap ‘Pangkas’ Pegawai Federal
8. Integrasi Bimbingan dan Konseling
Pendidikan tidak hanya terkait dengan pengajaran, tetapi juga bimbingan dan konseling yang penting untuk membantu santri mengatasi masalah pribadi, akademik, atau sosial, serta memberikan dukungan emosional yang mereka perlukan.
9. Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Kondusif
Ustadz dan ustadzah harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, interaktif, dan kondusif, di mana santri merasa nyaman untuk belajar dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
10. Kemampuan Mengelola Konflik dan Penyelesaian Masalah
Ustadz dan ustadzah juga diharapkan memiliki keterampilan dalam mengelola konflik yang mungkin terjadi antara santri, dan mampu menyelesaikan masalah dengan bijak, memastikan lingkungan pesantren tetap harmonis dan damai.