KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pada 18 Januari 2025, Coldplay tampil di DY Patil Stadium, Mumbai, dalam rangkaian konser mereka. Dalam kesempatan tersebut, momen penuh emosi tercipta ketika Chris Martin, vokalis Coldplay, menyentuh isu sejarah kolonial Inggris di India.
Sebagai informasi, India pernah berada di bawah penjajahan Inggris selama berabad-abad, dimulai pada 1600-an, berhenti sejenak, lalu berlanjut dari 1858 hingga kemerdekaan India pada 1947.
Chris Martin mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan hangat dari para penggemar, meskipun ia sadar akan luka sejarah yang pernah terjadi antara kedua negara.
"Ini adalah kunjungan keempat kami ke India, dan kedua kalinya kami tampil di sini. Ini menjadi pertunjukan penuh pertama kami, dan kami tidak bisa meminta penonton yang lebih baik. Terima kasih telah hadir hari ini, semuanya!" ujar Chris Martin, dikutip dari NME, Selasa (21/1/2025).
Ia kemudian menambahkan, "Terima kasih telah menyambut kami meskipun kami berasal dari Britania Raya. Terima kasih telah memaafkan kami atas semua kesalahan yang telah dilakukan Britania Raya di masa lalu."
Pernyataan Chris Martin tersebut langsung menjadi viral di media sosial. Banyak yang mengapresiasi ungkapan tersebut sebagai bentuk kesadaran dan penghormatan terhadap sejarah. Namun, sebagian orang tetap merasa Inggris belum pernah meminta maaf secara resmi atas penjajahan, yang hingga kini masih meninggalkan trauma bagi banyak masyarakat India.
Bagaimana menurutmu? Apakah langkah Chris Martin ini cukup untuk menciptakan rekonsiliasi emosional, atau masih ada langkah lain yang harus diambil?