MUARA ENIM, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Muara Enim dan sekitarnya sejak Rabu malam hingga Kamis siang mengakibatkan banjir yang merendam berbagai wilayah, terutama di kawasan dataran rendah.
Banjir yang terjadi mendadak ini memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat, termasuk ribuan siswa, guru, dan warga setempat.
Akibat banjir, akses jalan menuju sekolah, perkantoran, dan pemukiman di Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, terhambat, membuat banyak orang terjebak di lokasi. Kejadian banjir yang tiba-tiba terjadi sekitar pukul 11.30 WIB mengejutkan banyak pihak.
Meskipun hujan turun deras sepanjang malam, aktivitas di pagi hari sempat berlangsung normal. Namun, air yang terus meluap dan mencapai ketinggian sekitar satu meter akhirnya membuat jalan utama tak dapat dilalui, memaksa kendaraan terjebak.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Proyek dan APBDes, Kejari Muara Enim Lanjutkan ke Penyidikan
BACA JUGA:Sah! KPU Tetapkan H Arlan - Franky Nasril Sebagai Pemenang Pilkada Prabumulih 2024
Kepala SMKN 1 Muara Enim, Likwanyu SPd MM, mengungkapkan bahwa banjir tersebut mengganggu kegiatan belajar mengajar. "Mobil saya tidak bisa keluar dari sekolah karena jalan tergenang air cukup tinggi. Jika dipaksakan, mobil bisa rusak. Jadi, kami memutuskan untuk tetap berada di sekolah bersama para guru dan siswa," kata Likwanyu.
Menurutnya, kejadian ini sangat tak terduga. Pada pagi hari, meskipun hujan lebat turun sejak malam sebelumnya, jalan masih aman untuk dilalui.
Bahkan, ia sempat menghadiri rapat di luar sekolah sebelum banjir datang. Namun, sekitar pukul 14.00 WIB, ia menerima informasi bahwa jalan utama sudah tergenang air setinggi satu meter, membuat kendaraan tak dapat melintas.
Banjir tidak hanya berdampak pada SMKN 1 Muara Enim, tetapi juga pada dua sekolah menengah atas lainnya, satu kantor pemerintahan, dan ratusan rumah warga di sekitar lokasi. Kawasan tersebut menjadi terisolasi karena akses utama terputus.
Menanggapi hal ini, Likwanyu berharap agar pemerintah daerah segera menanggapi masalah ini dengan serius. "Kami berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan tinggi badan jalan setidaknya satu meter lagi, dan menyediakan jalan alternatif agar aktivitas warga tidak terhambat saat banjir datang," ujarnya.
BACA JUGA:Bobol Sekolah, Buron 5 Bulan Warga Desa Tanjung Telang Prabumulih Ditangkap
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Proyek dan APBDes, Kejari Muara Enim Lanjutkan ke Penyidikan
Selain itu, Likwanyu juga mencatat bahwa beberapa siswa dan warga terpaksa menggunakan perahu untuk menyeberangi jalan yang terendam air. Sementara itu, kendaraan yang terjebak di area sekolah sementara waktu harus ditinggalkan dan dijaga hingga air surut.
Apabila banjir masih berlanjut hingga keesokan harinya, proses belajar mengajar dipastikan akan dialihkan secara daring. "Keselamatan siswa dan warga adalah prioritas kami, dan kami akan sesuaikan dengan situasi," jelasnya.