Pendangkalan ini mengurangi kapasitas saluran sungai, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar saat hujan turun, yang akhirnya menyebabkan genangan.
"Sampah yang menumpuk di saluran sungai dan drainase juga memperburuk kondisi ini," jelasnya. Sampah yang menghambat aliran air menjadi faktor penyebab banjir, terutama pada musim hujan.
Sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah ini, Joni mengungkapkan bahwa pemerintah Kota Prabumulih telah memulai program normalisasi Sungai Kelekar untuk mengembalikan kapasitas alirannya.
"Kami berharap dengan normalisasi ini, masalah banjir dapat diminimalisir," tambahnya.
Selain program normalisasi, Joni juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan.
"Kami terus mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya. Ia menekankan bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan secara keseluruhan.(*)