PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Setelah dilanda kemarau, kini sebagian wilayah di Indonesia termasuk Kota Prabumulih mulai memasuki musim hujan.
Dengan mulai musim hujan kewaspadaan terhadap bencana seperti banjir harus ditingkatkan terutama di wilayah rawan banjir seperti di Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih.
Oleh karena itulah, Camat Prabumulih Timur, Joni Panhar mengingatkan warganya terutama di bantaran sungai Kelekar untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi terjadinya banjir.
"Kepada masyarakat kecamatan Prabumulih yang tinggal di daerah rawan banjir, seperti di kawasan bantaran Sungai Kelekar, anak-anak sungai, dan sebagian jalan Jendral, untuk melaksanakan gotong royong bersih-bersih," pesannya.
BACA JUGA:Batal Konser Dua Lipa di Jakarta, UMKM hingga Hotel Terimbas
Tak hanya bagi masyarakat yang tinggal dipinggir sungai Kelekar. Kewaspadaan juga harus selalu ditingkat oleh warga yang tinggal dikawasan drainase yang belum memadai.
Salah satu upaya yang harus dilakukan, dengan menginstruksikan Lurah dan masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan gotong royong, khususnya dalam membersihkan lingkungan dan saluran drainase di sekitar tempat tinggal. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif yang efektif untuk mengurangi dampak banjir.
"Dengan melaksanakan gotong royong secara teratur, kita dapat mengurangi dampak banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih aman," ujarnya.
Joni juga mengusulkan agar kelurahan setempat menjadwalkan kegiatan gotong royong ini secara rutin. "Setidaknya sekali dalam seminggu, agar masyarakat lebih disiplin menjaga kebersihan lingkungan dan secara langsung mengurangi potensi banjir," tambahnya.
BACA JUGA:Jumat Berkah Si Limas Polres Prabumulih Sasar SDN 58, Siswa Diberi Makanan Bergizi dan Alat Tulis
Ketika diminta menjelaskan daerah yang rawan banjir, Joni mengidentifikasi empat kelurahan di Kecamatan Prabumulih Timur yang paling berisiko, yaitu Karang Raja, Tugu Kecil, Muara Dua Barat, dan Gunung Ibul. Selain itu, daerah sepanjang bantaran Sungai Kelekar juga sangat rentan terhadap banjir. "Sementara daerah lainnya hanya mengalami genangan air," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Joni mengimbau masyarakat di kawasan-kawasan rawan untuk lebih waspada dan aktif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan. Kerja sama antara warga dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko banjir yang dapat merugikan.
Joni menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama banjir di Kecamatan Prabumulih Timur adalah pendangkalan Sungai Kelekar.