PALEMBANG - Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang, tingkat pengangguran di kota ini mengalami penurunan yang cukup berarti pada tahun 2024.
Angka pengangguran terbuka (TPT) tercatat turun sebesar 1,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai 6 persen.
"Kami mencatat penurunan signifikan dalam angka pengangguran di Palembang tahun ini, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor," ujar Kepala BPS Palembang, Dedy Prasetyo, pada Rabu, 6 Oktober 2024.
Rediyan Deddy Umrien, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang, mengungkapkan bahwa penurunan ini merupakan bukti keberhasilan kolaborasi antara pemerintah kota dan berbagai pihak terkait.
"Menurunkan angka pengangguran adalah isu yang sangat penting dan harus segera ditangani," tegas Rediyan.
Namun, menurutnya, untuk mengatasi pengangguran secara efektif, perlu ada kerjasama dari semua pihak terkait. "Jika masalah ini tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa jauh lebih besar," tambahnya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Disnaker Palembang adalah menggelar acara Job Fair bersama sejumlah mitra.
"Pada 13 dan 14 November mendatang, kami akan menyelenggarakan Job Fair yang menyediakan ribuan lowongan kerja. Acara ini berkolaborasi dengan Politeknik Unsri Palembang dan UIN Raden Fatah," jelasnya.
Menurut data BPS, angka pengangguran di Palembang menunjukkan tren penurunan sejak 2022. Pada tahun tersebut, angka pengangguran mencapai 8,2%. Tahun berikutnya, 2023, turun menjadi 7,49%, dan pada September 2024 tercatat 6,89%.
Dedy Prasetyo dari BPS menambahkan bahwa penurunan tingkat pengangguran ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti pertumbuhan sektor industri, pembangunan infrastruktur, serta program pelatihan keterampilan yang digelar pemerintah daerah.
"Selain itu, sektor pariwisata yang mulai pulih pasca-pandemi juga berkontribusi besar dalam menciptakan lebih banyak lapangan kerja," jelas Dedi.
Dia juga menambahkan bahwa selama setahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dalam lapangan kerja, terutama di sektor perdagangan, konstruksi, dan jasa. Program pelatihan keterampilan yang diadakan pemerintah membantu masyarakat agar lebih siap memasuki pasar kerja.
Selain itu, berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan UMKM juga turut berperan dalam mengurangi pengangguran, dengan banyaknya wirausaha baru yang bermunculan di masyarakat.
Dengan adanya tren penurunan ini, pemerintah Kota Palembang optimis angka pengangguran akan terus menurun di masa mendatang.
"Kami yakin penurunan ini bisa berlanjut, seiring dengan kebijakan ekonomi yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan pengembangan sektor-sektor unggulan," tutup Rediyan.(*)