Karhutla Meluas di Sumsel: 3 Daerah Terkena Dampak, Helikopter Water Bombing Dikerahkan

Sabtu 19 Oct 2024 - 16:01 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) semakin meluas dan kini telah menjangkau tiga wilayah, yaitu Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, dan Banyuasin. Sebelumnya, kebakaran hanya terdeteksi di OKI dan Muara Enim, namun berdasarkan patroli udara, api kini juga menyebar ke Banyuasin.

Untuk menangani karhutla yang semakin meluas, enam helikopter water bombing telah dikerahkan, melakukan 305 kali pemadaman udara. Meski begitu, hingga saat ini wilayah terdampak karhutla masih diselimuti asap.

"Pada Jumat (18/10), pemadaman dilakukan dengan melanjutkan water bombing di wilayah OKI dan Muara Enim. Dari patroli udara, karhutla juga terpantau di Banyuasin, sehingga pemadaman turut dilakukan di sana," jelas Sudirman, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sabtu (19/10/2024).

Pemadaman terbesar terjadi di OKI, terutama di kawasan Tulung Selapan, Mesuji Raya, dan Pangkalan Lampam. Sementara pemadaman di Tulung Selapan dan Pangkalan Lampam merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya, kebakaran di Mesuji Raya baru terdeteksi melalui patroli udara.

BACA JUGA:Tren Pengamen Online di TikTok di Jembatan Ampera: Cara Baru Meraup Cuan

"Sebanyak lima helikopter dikerahkan untuk memadamkan api di OKI, melakukan 124 kali water bombing. Namun, hingga proses pemadaman berakhir, daerah tersebut masih diselimuti asap," tambahnya.

Di Gelumbang, Muara Enim, pemadaman dilakukan oleh tiga helikopter yang terbang sebanyak 130 kali water bombing, namun wilayah tersebut masih belum sepenuhnya bebas dari asap kebakaran.

Sementara di Banyuasin, tepatnya di Rantau Bayur, satu helikopter diturunkan untuk melakukan 51 kali water bombing. Meskipun sudah dilakukan pemadaman, wilayah tersebut masih berasap hingga operasi berakhir.

"Setelah dilakukan water bombing, kondisi di tiga daerah tersebut masih berasap. Pemadaman akan dilanjutkan hari ini, bersamaan dengan pemantauan wilayah lain yang berpotensi terjadi karhutla," tutup Sudirman. (*)

Kategori :