150 Hektar Sawah Krisis Air, Dinas Pertanian Prabumulih Lakukan Pompanisasi

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Musim kemarau yang melanda Kota Prabumulih saat ini telah memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warganya. 

Salah satu konsekuensi yang paling terasa adalah penurunan drastis dalam pasokan air bersih ke rumah-rumah warga, yang menjadi tantangan besar bagi mereka yang bergantung pada air untuk keperluan sehari-hari. 

Selain itu, musim kemarau ini juga telah menyebabkan kekeringan parah pada sawah-sawah di beberapa wilayah, yang berpotensi mengancam hasil pertanian dan kesejahteraan petani.

Sebagai contoh konkret, sekitar 150 hektar sawah di kawasan Payaputat, yang terletak di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, saat ini mengalami kekeringan yang cukup serius. 

BACA JUGA:CPNS di Prabumulih Tembus Seribu Pelamar

BACA JUGA:Selama Misa Paus, Kemenag Imbau Azan Magrib Ditampilkan dalam Running Text di TV

Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP, mengonfirmasi situasi tersebut dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada Rabu, 4 September. 

Menurut Alfian, kekeringan ini mengakibatkan penurunan produksi pertanian yang signifikan di kawasan tersebut.

"Memang benar, saat ini kami menghadapi tantangan besar terkait kekeringan yang melanda 150 hektar sawah tadah hujan di kawasan Payuputat. 

Untuk mengatasi masalah ini, kami telah mengambil langkah-langkah proaktif dengan memberikan bantuan berupa pompanisasi melalui Brigade. 

BACA JUGA:Hari Pelanggan Nasional, Ini Cara Kreatif untuk Menyenangkan Pelanggan Anda

BACA JUGA:Ketua KPK Tegaskan Hak Investigasi Terhadap Kaesang Pangarep dalam Kasus Jet Pribadi

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sawah-sawah tersebut tetap mendapatkan pasokan air yang cukup agar tanaman padi dapat bertahan dan berkembang dengan baik," jelas Alfian.

Dalam upaya mengatasi kekeringan, pihak Dinas Pertanian memanfaatkan aliran air yang ada di sungai kecil di sekitar daerah tersebut.