Deklarasi dan Pendaftaran HDCU di KPU Sumsel, Konvoi Meriah Berujung Ketegangan

Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) menjadi pasangan calon pertama yang melakukan deklarasi dan pendaftaran di KPU Sumsel untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel. Foto: seg --

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) menjadi pasangan calon pertama yang melakukan deklarasi dan pendaftaran di KPU Sumsel untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel. 

Setelah deklarasi, HDCU langsung mendaftar di KPU Sumsel pada Selasa, 27 Agustus 2024. Mereka tiba menggunakan mobil Jeep dengan pengawalan ketat dari konvoi motor gede (moge) dan ratusan simpatisan.

Herman Deru menjelaskan bahwa pendaftaran calon kepala daerah dan wakil kepala daerah berlangsung dari 27 hingga 29 Agustus 2024, sesuai jadwal KPU Sumsel.

"Kami memanfaatkan kesempatan pertama untuk mendaftar," ujarnya dalam konferensi pers setelah penandatanganan dokumen pendaftaran.

BACA JUGA:Deklarasi dan Pendaftaran HDCU di KPU Sumsel, Konvoi Meriah Berujung Ketegangan

Deru menyebutkan bahwa semua dokumen yang diperlukan, baik dari partai pendukung maupun pengusung HDCU, telah diserahkan dan dinyatakan lengkap oleh KPU Sumsel.

HDCU didukung oleh beberapa partai politik termasuk Nasdem, Demokrat, Perindo, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), serta PBB dan PSI.

Meskipun antusiasme tinggi dari simpatisan, terjadi ketegangan di depan gerbang KPU Sumsel saat beberapa dari mereka tidak diperbolehkan masuk oleh petugas. Ketegangan meningkat ketika ratusan simpatisan yang mengantar HDCU merasa tidak diterima di area pendaftaran.

Meskipn tidak diizinkan masuk, simpatisan tetap menunjukkan semangat dengan memainkan alat musik tanjidor dan lagu-lagu daerah serta dangdut koplo untuk meramaikan acara. Situasi semakin meriah meskipun sebagian besar simpatisan tetap berada di luar area KPU.

BACA JUGA:Pimpinan PPP Dicopot; Dinilai Tak Patuh dan Beda Dukungan Pilkada Prabumulih

Sebelumnya, banyak simpatisan, termasuk pelajar, telah berdatangan ke Gedung KPU Sumsel di Jakabaring, Palembang.

Pengamanan ketat diterapkan, termasuk kehadiran mobil penjinak bom dari Unit Jibom Jihandak Sat Brimob Polda Sumsel untuk memastikan keamanan selama pendaftaran.

Ketegangan antara simpatisan dan petugas berujung pada kekecewaan beberapa pengikut yang tidak dapat masuk ke gedung, meskipun mereka datang dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.(*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER