Efek Samping Minuman Manis, Dari Kesehatan Gigi hingga Diabetes

Reporter: Erna |

Editor: Aldo |

Sabtu , 31 Aug 2024 - 18:55

Efek Samping Minuman Manis--Freepik

Gula berlebih juga dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan tekanan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang tinggi berkaitan dengan risiko lebih besar terkena serangan jantung atau stroke.

5. Gangguan Fungsi Hati

Hati bertanggung jawab untuk memetabolisme fruktosa, jenis gula yang sering ditemukan dalam minuman manis.

Konsumsi fruktosa dalam jumlah besar dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol.

Penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti sirosis atau kanker hati.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko tambahan seperti obesitas.

efek samping minuman manis, dari kesehatan gigi hingga diabetes                            koranprabumulihpos.com - minuman manis seperti soda, jus kemasan, minuman energi, dan teh manis kini sering menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. 
namun, konsumsi berlebihan dari minuman jenis ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.
konsumsi berlebih minuman manis dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk risiko obesitas dan diabetes tipe 2, gangguan fungsi hati, serta kemungkinan meningkatnya risiko kanker. 
selain itu, minuman manis juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan menyebabkan ketergantungan.
baca juga:9 ugd puskesmas di kota prabumulih buka 24 jam, ini alamatnya!
baca juga:manfaat tersembunyi kulit kentang, dari mengurangi stres hingga meredakan peradangan
berikut adalah beberapa dampak dari konsumsi berlebihan minuman manis:
1. peningkatan risiko obesitas
obesitas adalah masalah kesehatan global utama yang sering terkait dengan konsumsi minuman manis. 
minuman ini mengandung kalori tinggi namun nutrisi minim, sehingga dapat menyebabkan penambahan kalori tanpa memberikan rasa kenyang. 
penelitian menunjukkan bahwa kalori dari minuman manis lebih sulit dikompensasi dibandingkan dengan kalori dari makanan padat, sehingga seseorang cenderung makan lebih banyak meskipun sudah mengonsumsi minuman manis. 
baca juga:langkah sederhana untuk mengurangi rambut rontok dengan metode alami
baca juga:5 daftar hewan paling mematikan di dunia, dari ubur-ubur hingga ular
kalori berlebih ini disimpan sebagai lemak tubuh, yang berpotensi memicu obesitas.
2. resistensi insulin dan diabetes tipe 2
mengonsumsi minuman manis secara rutin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. minuman ini sering mengandung fruktosa yang dapat menyebabkan resistensi insulin. 
insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah; resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar gula darah tetap tinggi. 
penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang sering berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya.
baca juga:banyak yang salah, belut ular atau ikan? temukan jawabannya
baca juga:siapa sangka! minuman manis lebih berbahaya dari rokok? ini faktanya!
3. masalah kesehatan gigi
minuman manis dapat merusak kesehatan gigi. kandungan gula dalam minuman ini menjadi makanan bagi bakteri di mulut yang menghasilkan asam, merusak enamel gigi, dan menyebabkan gigi berlubang. 
beberapa minuman, terutama soda, bersifat asam dan dapat merusak enamel gigi secara langsung tanpa bantuan bakteri. 
kerusakan yang tidak diatasi dapat mengakibatkan infeksi, kehilangan gigi, dan masalah kesehatan mulut lainnya.
4. peningkatan risiko penyakit jantung
konsumsi berlebihan minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 
baca juga:5 alasan mengapa bisa menjadi lebih sensitif selama menstruasi
baca juga:5 kebiasaan sehari-hari yang mempercepat munculnya keriput
gula tambahan dalam minuman ini dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. 
gula berlebih juga dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan tekanan darah, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung. 
penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis yang tinggi berkaitan dengan risiko lebih besar terkena serangan jantung atau stroke.
5. gangguan fungsi hati
hati bertanggung jawab untuk memetabolisme fruktosa, jenis gula yang sering ditemukan dalam minuman manis. 
baca juga:5 tips praktis untuk tetap segar di tengah cuaca panas
baca juga:manfaat mandi air serai: solusi alami untuk kesehatan kulit dan tubuh
konsumsi fruktosa dalam jumlah besar dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol. 
penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti sirosis atau kanker hati. 
beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko tambahan seperti obesitas.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 1 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan