Kisah Sutomo Saat Hendropriyono Menemukan Bekas Landasan Pesawat Jepang di Lampung

Foto: AM Hendropriyono. -(Anggi/detik)-

LAMPUNG KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pada tahun 1989, beberapa bekas landasan pacu pesawat Jepang ditemukan di Lampung. Penemuan ini terjadi ketika Kolonel Inf AM Hendropriyono menjabat sebagai Komandan Resor Militer 043 Garuda Hitam.

Kolonel Inf TNI (Purn) Sutomo, yang saat itu menjabat sebagai Komandan Batalyon Infantri 143/Tri Wira Eka Jaya, menceritakan bahwa ia mendampingi AM Hendropriyono saat menemukan landasan pacu tersebut di Way Tuba, Lampung.

Penemuan ini terjadi setelah operasi penumpasan kelompok teroris yang berafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah tersebut. Landasan pacu itu ditemukan secara tidak sengaja ketika Sutomo dan AM Hendropriyono berkeliling Provinsi Lampung untuk memantau situasi keamanan dan aktivitas teroris NII.

"Saat tiba di Way Tuba, kami tanpa sengaja menemukan sebidang tanah yang datar dan landai. Dengan bantuan masyarakat setempat, tanah tersebut dibersihkan pada keesokan harinya," ujar Sutomo, Jumat (2/8/2024).

BACA JUGA:Pelaku Curanmor Buron di Lubuklinggau Ditangkap, Masih Berstatus Pelajar

BACA JUGA:Hal-hal yang Membatalkan Wudhu Beserta Penjelasan Lengkap

"Setelah dibersihkan dan mendapatkan informasi dari tokoh setempat, kami mengetahui bahwa tanah datar tersebut merupakan bekas landasan pacu pesawat yang dibangun pada masa pendudukan Jepang," tambahnya.

Proses pembersihan dilakukan dengan bantuan masyarakat setempat dan peralatan dari pemerintah daerah. Landasan tersebut berbentuk lapangan yang rata dengan tanah yang dipadatkan.

Sutomo kemudian diperintahkan oleh AM Hendropriyono untuk menyelidiki seluruh wilayah Lampung, yang mengarah pada penemuan tiga bekas landasan pacu pesawat tersembunyi di hutan Lampung.

"Berdasarkan informasi, landasan tersebut dibangun untuk menyerang basis Belanda di Sumatera," jelas Sutomo.

Setelah penemuan ini, AM Hendropriyono melaporkannya kepada Gubernur Lampung dan mengajukan agar tanah bekas landasan tersebut menjadi aset Korem 043/Garuda Hitam, yang kemudian disetujui.

Namun, ternyata landasan tersebut terpotong oleh jalur lintas selatan. Hendropriyono berkoordinasi dengan Komandan Lanud Astra Ksetra TNI AU Tulang Bawang Lampung dan mendapatkan konfirmasi bahwa landasan tersebut tidak dimiliki oleh mereka. Setelah itu, beliau melaporkannya kepada Kasad TNI, Jenderal Edy Sudrajat saat itu, dan memutuskan bahwa landasan udara ini akan dikelola oleh TNI AD untuk mendukung latihan tempur di Pusat Pelatihan Tempur TNI AD di Baturaja.

Rencana pemanfaatan bekas landasan pesawat Jepang ini mencakup penggunaan sebagai lapangan udara untuk mendukung latihan tempur dan mobilisasi prajurit baik untuk tugas militer maupun non-militer. Selain itu, lapangan udara ini diharapkan dapat digunakan masyarakat untuk keperluan mendesak.

"Masyarakat dan pemerintah daerah setempat ingin memanfaatkan lapangan udara ini untuk penerbangan sipil. Kerjasama dengan beberapa pihak sudah pernah dilakukan, namun sayangnya hingga kini belum terwujud," pungkas Sutomo. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER