Ketertinggalan bukan Menjadi Alasan untuk Menggapai Mimpi bagi Suku Anak Dalam

Ketertinggalan bukan Menjadi Alasan, untuk Menggapai Mimpi bagi Suku Anak Dalam--Foto:ist

Ditemui di Mako Yonif Rider 142/Ksatria Jaya, Prada Budi yang berusia 20 tahun mengaku senang bisa menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pria kelahiran 24 April 1998 itu bersekolah dasar di SD 191 Pemarang Kabau. Ia kemudian meneruskan sekolah ke SMP Satu Atap di Sarolangun, kemudian meneruskan di SMA Terbuka.

Jujur saja saya bangga sudah bisa membuktikan jika warga suku terasing bisa menjadi prajurit, tapi lebih senang jika semua warga SAD ke depan bisa sejajar dengan warga lain pada umumnya,” dengan dirinya berhasil menjadi prajurit TNI, membuat Budi termotivasi mengajak rekan dan warga SAD lainya untuk masuk tentara dan profesi lainnya. ujarnya.

Dengan bimbingan belajar tersebut, dia berharap anak-anak warga SAD bisa membaca dan menulis dengan baik.

Dia juga berharap bisa menumbuhkan budaya belajar bagi anak-anak Orang Rimba.Semoga dengan bimbel ini menambah kemampuan mereka dalam membaca dan menulis, Kelak, mereka bisa mengabdi kepada nusa dan bangsa,” kata Budi.

Dari pengalamannya mengajar tersebut, dia melihat keinginan belajar anak-anak Orang Rimba sangat besar. Namun, mereka masih mengalami kendala dalam belajar.

Salah satunya, peralatan belajar mengajar. Dan Kisah inspiratif yang dibawa Prada Budi dibagikan juga kepada anak-anak murid SD 1 Motaain Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pengalaman masa kecil Prada Budi disampaikan untuk memotivasi serta mencerdaskan anak-anak yang tinggal di daerah perbatasan tersebut.(*)

Penulis: Rendi Saputra, Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Jambi

 

 

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER