Minim Siswa, Tapi Dilema Belum Bisa Terima Siswa Baru

KORANPRABUMULIHPOS.COM- Ketatnya aturan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Prabumulih saat ini, membuat para Kepala sekolah berfikir panjang untuk bertindak.

Pasalnya, Belum lama ini terdengar juga ada satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar di Kota Prabumulih yang sudah menjadi sorotan karena telah mengkoordinir pembuatan seragam sekolah untuk siswa baru. Padahal sampai saat ini, jadwal PPDB SD belum boleh dilakukan.

Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala SDN 51 Prabumulih, Drs Jayadi. Pria yang sebentar lagi memasuki masa pensiun ini, berharap agar sekolah ini dapat lebih baik ke depan dengan banyak nya peserta didik.

Menurutnya, berdasarkan himbauan dari dinas pendidikan, jadwal penerimaan peserta didik baru untuk SD itu baru dimulai 3 Juni 2024 mendatang.

BACA JUGA:Hari ini Pengumuman PPDB SMA Serentak

BACA JUGA:Aturan Saklek Akan Lahirkan Kepsek Apatis

Karena pelaksanaan PPDB ini dilakukan berjenjang, mulai dari jenjang SMA, kemudian jenjang SMP, baru SD pada bulan Juni.

Jadi saat ini, belum bisa menerima siswa baru, karena perintah belum ada dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Prabumulih. Namun ada beberapa wali siswa yang menitipkan anaknya untuk masuk ke SDN 51.

"Sebenarnya kita dilema juga, mau diambil syarat seperti kakak dan KTP orang tua takut menyalahi aturan. Tapi kalau tidak diambil nanti calon siswa baru bisa saja ke sekolah lain, padahal kita butuh banyak siswa," keluhnya.

Karena sampai saat ini jumlah total keseluruhan siswa SDN 51 Prabumulih, hanya sebanyak 83 orang siswa. Padahal lokasi yang berada di pinggir jalan Kelurahan Tanjung Raman, sangat strategis.

BACA JUGA:Aturan Saklek Akan Lahirkan Kepsek Apatis

BACA JUGA:Hari ini Pengumuman PPDB SMA Serentak

Meski lokasi di pinggir jalan, namun sampai sekarang ini tetap tidak bisa mendongkrak jumlah siswa di SDN 51 Prabumulih. Jumlah siswa tidak pernah lebih dari 90 orang.

"Memang disekitar sekolah ini, banyak sekolah lain. Mungkin itu menjadi alasan bahwa warga sini ada alternatif lain. Mesti begitu kami berharap nantinya bisa mendongkrak jumlah siswa di tahun yang akan datang," ujarnya.