Pentingnya Membangun Privasi Diri! Ini Dampak Buruk Oversharing dan Tips Mengatasinya Ala Islam

Reporter: Tedy |

Editor: Tedy |

Jumat , 17 May 2024 - 05:01

dampak buruk oversharing dan tips mengatasinya ala islam----

Jika iman menancap dalam kalbu, maka hal yang perlu kita lakukan adalah berupaya semampu kita bukan membiarkan overthinking itu terus menguasai pikiran.

Meski sudah menjadi muslim sejak lahir, seorang muslim juga wajib menuntut ilmu atau belajar mengenai agamanya agar lebih paham.

Mempelajari agama akan memantapkan hati untuk senantiasa bertindak dengan rasa ikhlas dan hanya karena Allah SWT.

Mempelajari agama juga membantu seseorang memiliki pikiran yang lebih panjang hingga negeri akhirat.

Dalam Al-Quran, banyak ayat yang memuat ajaran agar umat Islam bersikap moderat dan tidak berlebih-lebihan dalam berbagai hal termasuk dalam beragama.

"Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang wasat (moderat) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." QS. Al-Baqarah : 143.

Ayat ini menekankan pentingnya sikap moderat dan seimbang dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berkomunikasi dan berbagi informasi.

Selain itu dalam QS. Al-Baqarah : 264, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian."

Ayat ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berbagi informasi atau melakukan tindakan lainnya yang mungkin dapat merusak hubungan atau merugikan orang lain. (*)

pentingnya membangun privasi diri! ini dampak buruk oversharing dan tips mengatasinya ala islam                            prabumulihopos.bacakoran.co - islam mengajarkan betapa pentingnya privasi diri karena oversharing dapat membawa dampak buruk dan berikut tips mengatasinya.
oversharing adalah kebiasaan membagikan terlalu banyak informasi pribadi, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
baca juga:terlihat aman, ternyata ini daerah paling berbahaya di pantai, orang tua wajib kenali ciri-cirinya!
informasi yang dibagikan saat oversharing biasanya bersifat privasi, seperti riwayat kesehatan, perilaku seksual, sampai data pribadi.
islam sendiri sudah mengajarkan betapa pentingnya privasi, contohnya dalam hal sederhana yaitu memakai pakaian.
baik laki-laki maupun perempuan diajarkan untuk memakai pakaian yang menutup aurat secara sempurna karena aurat adalah privasi.
hal ini juga berlaku pada kehidupan baik di dunia nyata maupun di sosial media, seorang muslim tidak dianjurkan membagikan permasalahan atau segala hal yang dimiliki ke khalayak ramai.
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
selain menghindari pamer dan riya, perilaku tersebut juga dapat menjauhkan seseorang dari tindakan kriminal.
oversharing bisa memberikan kesempatan terjadinya cyber crime, seseorang yang mempunyai niat jahat bisa saja melakukan tindakan kriminal tersebut.
oversharing juga rentan terjadi perundungan, pelecehan, hingga berbagai konflik personal dan profesional.
melakukan oversharing memiliki dampak negatif yang sangat besar terhadap kesehatan mental.
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
utamanya jika penerima informasi menanggapi kisah atau pengalaman secara negatif, hal tersebut akan menyebabkan kecemasan, kekhawatiran, stres, sampai depresi.
oversharing juga bisa merusak hubungan dengan orang di sekitar yang merasa tidak nyaman atau bahkan terganggu dengan detail informasi yang terlalu intim.
jika perilaku oversharing muncul sebagai dampak kecanduan media sosial, kebiasaan ini bisa membuat seseorang melupakan dunia nyata dan terlalu fokus melihat kehidupan orang lain.
oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di media sosial atau platform lainnya.
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
 
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
oversharing ini dapat diatasi, terdapat tips dalam islam untuk mengatasi kebiasaan oversharing yang sering dilakukan oleh banyak orang di zaman sekarang.
1. mengendalikan informasi yang dibagikan
sebagai pelaku oversharing, anda harus berhati-hati jika ingin membagikan informasi di media sosial karena jejak digital sulit untuk dihapus.
hindari perilaku oversharing tentang informasi pribadi, terutama di media sosial yang bisa dilihat oleh banyak orang.
sebaiknya tidak mengunggah atau membagikan hal-hal yang sifatnya intim seperti permasalahan rumah tangga, nikmat yang sedang didapat dan hal lainnya.
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
 
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
2. mengatur privasi
pastikan untuk memeriksa dan mengonfigurasi pengaturan privasi agar sesuai dengan preferensi pribadi anda.
batasi akses informasi pribadi hanya kepada orang-orang yang anda percayai untuk menghindari hati yang iri dengki.
mengatur privasi ini juga membantu orang lain mampu mensyukuri apa yang dimiliki tanpa harus membandingkan dengan orang lain.
3. menghindari fear of missing out (fomo)
oversharing bisa disebabkan oleh perasaan fomo atau takut ketinggalan tren, momen, atau semacamnya.
cobalah untuk tidak tergoda membagikan foto-foto pribadi anda demi mendapatkan pengakuan dan simpati dari orang lain.
hindari membagikan foto misalnya makan enak, membeli barang mewah atau lainnya yang dapat menimbulkan sikap iri dari orang lain.
4. terlibat dalam kegiatan yang positif
setiap muslim perlu menyibukkan diri dalam hal positif seperti beribadah, membantu orang lain, atau merawat lingkungan, dapat membantu mengalihkan pikiran dari oversharing.
jika masih ada keinginan untuk membagikan kegiatan amal atau ibadah sebaiknya pikir ulang agar pahala ibadah tidak hilang begitu saja karena riya’.
setiap muslim wajib memahami bahwa setiap hal positif atau kebaikan harus dilakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan pujian dari manusia.
5. belajar agama lebih dalam
jika iman menancap dalam kalbu, maka hal yang perlu kita lakukan adalah berupaya semampu kita bukan membiarkan overthinking itu terus menguasai pikiran.
meski sudah menjadi muslim sejak lahir, seorang muslim juga wajib menuntut ilmu atau belajar mengenai agamanya agar lebih paham.
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
 
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina
mempelajari agama akan memantapkan hati untuk senantiasa bertindak dengan rasa ikhlas dan hanya karena allah swt.
mempelajari agama juga membantu seseorang memiliki pikiran yang lebih panjang hingga negeri akhirat.
dalam al-quran, banyak ayat yang memuat ajaran agar umat islam bersikap moderat dan tidak berlebih-lebihan dalam berbagai hal termasuk dalam beragama.
"dan demikianlah kami jadikan kamu umat yang wasat (moderat) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." qs. al-baqarah : 143.
ayat ini menekankan pentingnya sikap moderat dan seimbang dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam berkomunikasi dan berbagi informasi.
selain itu dalam qs. al-baqarah : 264, allah berfirman, "hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada allah dan hari kemudian."
ayat ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berbagi informasi atau melakukan tindakan lainnya yang mungkin dapat merusak hubungan atau merugikan orang lain. (*)
baca juga:amalan mencegah dan mengatasi anxiety, jadi pribadi lebih tenang dan yakin dalam setiap ujian hidup
baca juga:sejarah islam the battle of mansoura dan alasan umat islam diam atas genosida di palestina