Fokus Padamkan 2 Titik Api Aktif Karhutla di Jungkal Pampangan OKI, Target Mopping Up Tuntas
--
Masih kata Edi, hujan di Kabupaten OKI sudah sering turun belakangan ini, tetapi masih belum merata. Seperti pada Selasa kemarin hujan juga turun di Kabupaten OKI.
Sayangnya, kata Edi, di Desa Jungkal tidak ada hujan meskipun di kawasan Sepucuk Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur yang karhutlanya juga luas turun hujan.
Maka oleh karena itu, di kawasan Sepucuk itu karhutlanya padam. Hanya beberapa titik juga yang masih ada api aktif. Semoga hujan sering turun sehingga karhutla di Kabupaten OKI benar-benar padam.
Sebelumnya pada pekan lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melakukan monitoring penanganan karhutla yakni dengan meninjau langsung lokasi karhutla yang ada di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Kabupaten OKI.
Menteri LHK ini, melihat langsung kondisi lahan gambut yang ada di Desa Jungkal masih terbakar dan masih terdapat titik-titik api.
Sebelumnya, menteri LHK bersama Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni didampingi plt Bupati OKI H M Djakfar Shodik, Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP dan unsur terkait melaksanakan rapat di kantor Manggala Agni Daops OKI.
"Karhutla di Sumsel semuanya di lakukan monitoring, terutama di Kabupaten OKI dan Ogan Ilir. Hari ini kita bersama Gubernur Sumsel turun tinjau langsung karhutla di OKI," ujar Siti Nurbaya.
Dia mengungkapkan, karhutla di Kabupaten OKI ini, ia mendapatkan laporan bahwa ada 4 hingga 5 titik lokasi karhutla nya terjadi terus menerus.
Dikatakannya, untuk lahan gambut yang terjadi karhutla di Kabupaten OKI ini pemadaman sulit. Termasuk terkendalanya sumber air untuk penanganan penanggulangannya.
"Jadi untuk lokasi Jungkal yang hamparan gambut yang kebakaran terkendala sumber air, maka akan berkoordinasi dengan stakeholder dalam penanganan nya," jelasnya.
Lanjutnya, dalam penanganan nya akan dicarikan solusi sehingga bisa ditanggulangi. Yakni dengan mengambil air dari Sungai Komering dan dialirkan ke kanal di Desa Jungkal.
"Solusinya mengambil air dari Sungai Komering dialirkan dengan pompa ke kanal di Desa Jungkal. Ini bekerjasama dengan instansi terkait," katanya. (*)