Memahami Perhitungan Astronomis Awal Ramadhan, Menanti Kehadiran Hilal 1445 H

Ilustrasi----

Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam, dan 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah Matahari terbenam.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal Ramadan 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024.

• Objek astronimis lainnya yang berpotensi mengacaukan rukyat hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan sinarnya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih terang daripada Hilal. 

Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus, Merkurius, atau bintang terang seperti Sirius. Serta adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.

Menurut BMKG, pada 10 Maret 2024, Bulan terbenam lebih dahulu dari Matahari terbenam, sehingga data objek astronomis lainnya tidak diperlukan lagi.

Adapun pada tanggal 11 Maret 2024, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 5 derajat dari Bulan, yaitu Merkurius.(sumeks.co)

 

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER