Bitcoin Rontok 35%! Indeks Ketakutan Menyentuh Titik Ekstrem, Momen Crypto Winter 2022 Terulang
Bitcoin Rontok 35%! Indeks Ketakutan Menyentuh Titik Ekstrem--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Indeks Fear and Greed indikator utama yang mengukur seberapa takut atau serakah investor di pasar aset digital kembali anjlok ke level 11, menandakan kondisi ketakutan ekstrem. Ini menjadi titik terendah dalam satu tahun terakhir dan mencerminkan situasi serupa saat crypto winter 2022.
Bitcoin mengalami bulan terburuk sejak krisis 2022 setelah merosot sekitar 23% sepanjang November. Dari rekor all-time high US$126.000 yang dicapai Oktober lalu, harga BTC kini sudah jatuh 35%, meski sebelumnya didukung sentimen politik positif serta meningkatnya adopsi institusional.

--
Kepanikan investor membuat aset berisiko ditinggalkan, sehingga pasar crypto kompak berada di zona merah. Bahkan Bitcoin telah menghapus seluruh cuannya selama setahun ke belakang. Dalam 12 bulan terakhir, harga BTC turun 15,14%, kembali ke kisaran US$81.000.
Penurunan semakin ditekan oleh aksi jual besar-besaran dari pemain besar. Owen Gunden, salah satu whale terkaya ke-8, dilaporkan menjual 11.000 BTC senilai sekitar US$1,3 miliar (Rp 21 triliun). Berdasarkan data dari Arkham Intelligence, kini ia hanya menyisakan 0,5 BTC setelah nilai asetnya terus merosot ke titik terendah.
Lembaga keuangan pun belum menunjukkan tanda-tanda ingin masuk kembali. Hal ini terlihat dari arus keluar dana sebesar US$903 juta dari ETF Bitcoin berbasis AS. Sementara itu, open interest futures juga turun hingga 35%, dari posisi puncak US$94 miliar, menunjukkan spekulasi pasar yang semakin melemah. (*)

