Kuota Haji Sumsel Dipangkas, Prabumulih Kena Imbas

Kuota Haji Sumsel Dipangkas, Prabumulih Kena Imbas--Foto: Prabupos

Kota Prabumulih ikut merasakan imbasnya. Tahun lalu, jumlah jemaah yang berangkat mencapai 192 orang. Namun pada 2026, angka tersebut turun menjadi sekitar 156 orang. “Jika tidak ada kebijakan baru ini, jumlah calon jemaah kita tahun depan bisa lebih dari 200 orang,” ungkap Makki.

Penurunan kuota ini menyebabkan sebagian jemaah harus menunda keberangkatannya dan tidak bisa mengikuti manasik haji intensif karena tidak termasuk dalam porsi 80 persen yang diprioritaskan.

BACA JUGA:BPS Kota Prabumulih Buka Rekrutmen Calon Mitra Statistik untuk Sensus Ekonomi 2026

BACA JUGA:Serat Nanas Rutan Prabumulih Tuai Pujian di Pameran Hari Bhakti Kemenkumhampas

Walau demikian, Makki memastikan bahwa para jemaah di Prabumulih memahami situasi tersebut karena merupakan kebijakan nasional. Edukasi yang terus dilakukan Kemenag turut membantu meredam potensi keluhan.

Saat ini, proses verifikasi jemaah haji di Prabumulih telah mencapai 80 persen. Dari jumlah tersebut, 156 calon jemaah dipastikan masuk kuota 2026. Administrasi keberangkatan juga telah berjalan sesuai jadwal, mulai dari pengumpulan paspor, penyerahan foto terbaru, perekaman Visa Bio, hingga pemeriksaan kelengkapan dokumen.

Tahapan ini merupakan bagian penting sebelum pelaksanaan pengukuran pakaian ihram, bimbingan manasik lanjutan, serta finalisasi kesehatan.

Makki menegaskan bahwa penyesuaian kuota tidak akan mengurangi kualitas pelayanan bagi calon jemaah. Kemenag tetap menyediakan pendampingan sepanjang tahun melalui program manasik haji berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapan jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.

“Ini aturan pemerintah, dan kita tentu harus mengikuti serta menyesuaikannya. Yang jelas, setiap jemaah yang masuk kuota akan tetap kita layani sebaik mungkin,” tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER