PT KAI Palembang Ganti Bantalan Kayu Jadi Sintetis, Ramah Lingkungan & Lebih Tahan Lama

PT KAI Palembang Ganti Bantalan Kayu Jadi Sintetis, Ramah Lingkungan & Lebih Tahan Lama--Foto: Prabupos
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Demi memastikan perjalanan kereta api tetap aman, nyaman, dan tepat waktu.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menaruh perhatian besar pada perawatan jembatan atau bangunan hikmat (BH). Infrastruktur vital ini dianggap sebagai tulang punggung keselamatan perjalanan KA di Sumatera Selatan.
Saat ini, wilayah kerja Divre III Palembang tercatat memiliki 889 unit jembatan dan bangunan hikmat. Rinciannya, 60 unit jembatan baja (kelas I), 9 unit jembatan beton (kelas II), serta 820 unit jembatan komposit yang meliputi gorong-gorong, talang air, duiker, hingga jembatan kecil.
“Kami ingin memastikan seluruh infrastruktur strategis selalu dalam kondisi prima agar setiap perjalanan kereta dapat berlangsung aman dan lancar,” ujar Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, Sabtu (27/9).
BACA JUGA:Kabut Asap Selimuti Palembang, Kualitas Udara Anjlok Hingga Tak Sehat
BACA JUGA:Menkes Budi Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Diawasi Ketat, SLHS Jadi Syarat Wajib
Untuk menjaga kualitas jembatan, PT KAI Divre III menerapkan tiga jenis perawatan utama:
Inspeksi Rutin – Pemeriksaan visual dilakukan secara berkala, bahkan dengan bantuan teknologi digital seperti drone, guna mendeteksi potensi kerusakan pada struktur dan komponen jembatan.
Perawatan Preventif – Meliputi pengecatan ulang untuk mencegah karat, pembersihan saluran air, serta pengencangan baut pada rel maupun konstruksi jembatan. Tujuannya, mencegah kerusakan sejak dini.
Perbaikan dan Penggantian – Jika ditemukan kerusakan, segera dilakukan tindakan lanjutan, termasuk penggantian bantalan jembatan yang sudah tidak layak agar tetap aman dilalui kereta.
BACA JUGA:Karyawan Foxconn Pembuat iPhone 17 Keluhkan Kerja Lembur dan Tunda Gaji
Menurut Aida, jembatan yang kokoh akan mampu menahan beban gandar, lendutan, serta tetap stabil meski menghadapi potensi gangguan seperti gempa, angin, air tanah aktif, maupun perubahan suhu.
Aida menegaskan, perawatan yang terukur tidak hanya menjamin keselamatan, tetapi juga memperpanjang umur pakai jembatan.