Kabut Asap Selimuti Palembang, Kualitas Udara Anjlok Hingga Tak Sehat
Kabut Asap Selimuti Palembang, Kualitas Udara Anjlok Hingga Tak Sehat--Foto: Prabupos
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kota Palembang kembali diselimuti kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI). Sejak Jumat malam (26/9) hingga Sabtu siang (27/9), udara terasa pekat dengan aroma asam yang menusuk.
Ikon Kota Palembang, Jembatan Ampera, bahkan nyaris tak tampak karena kabut asap yang kian menebal. Berdasarkan data pemantauan Indeks Kualitas Udara (IQAir), tercatat angka 110 pada Sabtu pagi—masuk kategori tidak sehat.
Polutan utama didominasi partikel halus PM2.5 dengan konsentrasi mencapai 39,2 µg/m³, angka yang menunjukkan adanya aktivitas pembakaran aktif di sekitar wilayah Sumatera Selatan. Barulah pada sore hari sekitar pukul 17.30 WIB, kualitas udara sedikit membaik di angka 88 atau kategori sedang, dengan konsentrasi PM2.5 turun menjadi 29 µg/m³.
Dinkes Sumsel Ingatkan Warga Jaga Kesehatan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Ira Primadesa, mengingatkan warga untuk tidak abai dengan kondisi ini.
BACA JUGA:Menkes Budi Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Diawasi Ketat, SLHS Jadi Syarat Wajib
BACA JUGA:Puluhan Pelaku Usaha di Meranjat Raih Izin Usaha dan Sertifikat Halal Gratis Usai Ikut Bimtek
“Dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), perbanyak minum air putih, kurangi aktivitas di luar rumah, serta gunakan masker saat beraktivitas di luar,” ujar Ira, Sabtu (27/9).
Selain itu, ia menegaskan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui konsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup. Ia juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga etika batuk dan bersin demi mencegah penularan penyakit pernapasan.
Kasus ISPA Masih Tinggi di Sumsel
Data Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Sumsel tercatat cukup tinggi sepanjang 2025. Dari laporan bulanan 17 kabupaten/kota, jumlah kasus sejak Januari hingga Agustus menembus puluhan ribu.
Januari: 42.132 kasus
Februari: 45.514 kasus
Maret: 42.950 kasus

