Salah Paham Aturan Visa H-1B, Banyak Pekerja Asing Kalang Kabut

Salah Paham Aturan Visa H-1B, Banyak Pekerja Asing Kalang Kabut--

KORANPRABUMULIHPOS.COM – Kebijakan baru terkait visa kerja H-1B di Amerika Serikat yang diumumkan pemerintahan Donald Trump sempat membuat kepanikan besar di kalangan pekerja asing. Pasalnya, visa bagi tenaga terampil itu dikabarkan akan dikenakan biaya USD 100 ribu (sekitar Rp 1,6 miliar).

Belakangan, Gedung Putih meluruskan bahwa aturan tersebut hanya berlaku bagi pemohon visa baru, bukan untuk pemegang lama atau perpanjangan. Namun, kepanikan terlanjur menyebar sehingga banyak pekerja buru-buru kembali ke AS sebelum batas waktu 21 September.

Salah satunya adalah Rohan Mehta, pegawai sektor software asal India. Saat itu, ia sedang berada di Nagpur untuk memperingati hari kematian ayahnya. Karena khawatir tidak bisa kembali ke AS, Rohan nekat membeli tiket penerbangan tercepat seharga USD 8.000 (sekitar Rp 132 juta).

“Jika ada sedikit saja penundaan, saya bisa melewatkan tenggat waktu,” ungkap Rohan, dikutip dari BBC, setelah menaiki pesawat Virgin Atlantic dari Mumbai menuju Bandara Internasional John F. Kennedy.

India sendiri menjadi negara dengan jumlah penerima visa H-1B terbesar, mencakup lebih dari 70% dari total 85 ribu visa yang dikeluarkan setiap tahun. Banyak di antaranya telah bekerja dan menetap puluhan tahun di Amerika.

Rohan, yang sudah 11 tahun tinggal bersama keluarga di AS, mengaku pengalaman itu sangat traumatis. Ia lega istri dan anaknya tidak ikut pulang ke India. “Saya menyesali pilihan hidup saya. Saya sudah menyerahkan masa muda saya bekerja di AS, tapi sekarang rasanya seperti tidak diinginkan. Anak saya bahkan menghabiskan seluruh hidupnya di sana,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER