5 Alasan Main HP Terlalu Lama Bisa Bikin Mata Minus

Reporter: Erna Nur |

Editor: Ros Suhendra |

Senin , 22 Sep 2025 - 17:05

5 Alasan Main HP Terlalu Lama Bisa Bikin Mata Minus--Foto: Freepik

5. Kurang Paparan Cahaya Matahari

Anak-anak yang jarang beraktivitas di luar ruangan berpotensi lebih tinggi mengalami mata minus. Sinar matahari membantu retina menghasilkan dopamin, yaitu senyawa yang mengatur pertumbuhan bola mata.

Kekurangan dopamin dapat membuat bola mata memanjang, sehingga meningkatkan risiko miopia. Studi menunjukkan, bermain di luar minimal 2 jam sehari dapat menurunkan risiko miopia hingga 23%.

Kesimpulan

Mata minus bukan hanya soal faktor keturunan atau kebiasaan membaca dalam gelap.

Pola hidup modern yang didominasi layar ponsel juga punya pengaruh besar. Untuk mencegahnya, biasakan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik), jaga jarak pandang, dan imbangi waktu layar dengan aktivitas luar ruangan.

Kesadaran sejak dini menjadi kunci menjaga kesehatan mata di era digital.

5 alasan main hp terlalu lama bisa bikin mata minus                            koranprabumulihpos.com - miopia atau yang lebih dikenal sebagai mata minus semakin banyak dialami di era serba digital. selama ini, banyak orang mengira kebiasaan membaca atau menatap layar dalam kondisi gelap menjadi penyebab utamanya. 
padahal, penggunaan gawai berlebihan justru membawa dampak yang lebih kompleks terhadap kesehatan mata.
berikut beberapa alasan mengapa terlalu lama menatap layar ponsel dapat meningkatkan risiko miopia, bahkan ketika pencahayaan ruangan cukup terang.
1. jarak pandang yang terlalu dekat
baca juga:6 cara atur jadwal makan agar tubuh lebih sehat dan bertenaga
baca juga:rahasia sehat dari secangkir kopi, bantu lindungi hati
kebiasaan menggunakan smartphone hanya 20–30 cm dari mata membuat otot siliaris terus bekerja tanpa jeda. lama-kelamaan, kondisi ini bisa menimbulkan spasme otot mata sehingga kemampuan melihat objek jauh menurun.
2. minimnya aktivitas melihat jauh
dulu, mata sering berganti fokus antara objek dekat dan jauh. kini, terlalu sering menatap layar membuat mata seperti “terkurung” pada jarak dekat saja. akibatnya, otot mata kehilangan fleksibilitas untuk menyesuaikan fokus ke jarak jauh.
3. berkurangnya frekuensi berkedip
menatap layar ponsel membuat kita jarang berkedip—bahkan bisa turun hingga 60%. akibatnya, mata menjadi kering, cepat lelah, dan lama-lama dapat memperburuk risiko berkembangnya mata minus.
4. paparan sinar biru berlebih
smartphone memancarkan cahaya biru (blue light) yang bisa mengganggu kualitas tidur dan ritme sirkadian. kurang tidur sendiri telah dikaitkan dengan peningkatan kasus miopia. selain itu, sinar biru dapat memicu digital eye strain yang membuat otot mata lebih cepat tegang.
baca juga:tangguh dan stylish, moto g 100 pro hadir dengan chipset dimensity 7300
baca juga:5 buah yang terbukti ampuh menurunkan kadar asam urat
5. kurang paparan cahaya matahari
anak-anak yang jarang beraktivitas di luar ruangan berpotensi lebih tinggi mengalami mata minus. sinar matahari membantu retina menghasilkan dopamin, yaitu senyawa yang mengatur pertumbuhan bola mata.
kekurangan dopamin dapat membuat bola mata memanjang, sehingga meningkatkan risiko miopia. studi menunjukkan, bermain di luar minimal 2 jam sehari dapat menurunkan risiko miopia hingga 23%.
kesimpulan
mata minus bukan hanya soal faktor keturunan atau kebiasaan membaca dalam gelap.
pola hidup modern yang didominasi layar ponsel juga punya pengaruh besar. untuk mencegahnya, biasakan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik), jaga jarak pandang, dan imbangi waktu layar dengan aktivitas luar ruangan.
kesadaran sejak dini menjadi kunci menjaga kesehatan mata di era digital.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 23 September 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan