Ricko Nosandry Memprediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bidang Perdagangan Kedepan Menjanjikan

Ricko Nosandry Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bidang Perdagangan, Dinilai Menjanjikan--

Meski demikian, prospek perdagangan Indonesia tetap menjanjikan. Beberapa sektor seperti tekstil, elektronik, pertambangan, serta produk makanan dan minuman terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. 

Dukungan regulasi yang tepat diyakini mampu mendorong kontribusi perdagangan semakin besar terhadap perekonomian nasional.

BACA JUGA:Ribuan Mahasiswa Baru UNSRI ikuti PKKMB 2024

BACA JUGA:MAN 1 Prabumulih Bekali Guru Mengenai Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Dalam forum kuliah umum Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, hal ini menjadi salah satu topik pembahasan penting. 

Kuliah umum bertajuk Perdagangan Internasional menghadirkan narasumber Ricko Nosandry, S.E., Komisaris PT Samudera Sriwijaya Logistik sekaligus Ketua Umum DPW Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia Sumatera Selatan.

Ricko menegaskan, perdagangan internasional tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan devisa, tetapi juga memperkuat daya saing bangsa. 

Menurutnya, Indonesia perlu memanfaatkan potensi sumber daya yang ada secara lebih optimal dengan dukungan kebijakan yang berpihak pada dunia usaha.

BACA JUGA:Gubernur Cup 2025 Siap Digelar di Sumsel: Jadi Ajang Prestasi, Sport Tourism, dan Penggerak Ekonomi Daerah

BACA JUGA:Satu Dekade BRI Singapore Branch: Memperkuat Konektivitas Ekonomi Indonesia di Pusat Keuangan Asia

Moderator acara, Nugraha Pratama, S.E., M.Si., menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan perguruan tinggi sangat diperlukan. 

Sinergi ini akan membantu menemukan solusi atas berbagai kendala perdagangan, termasuk persoalan ekspor produk sawit yang masih menjadi sorotan.

Selain itu, upaya untuk memperluas akses pasar internasional juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas produk. Standar mutu yang sesuai dengan kebutuhan pasar global akan menjadi kunci agar produk Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Sementara itu, perkembangan infrastruktur logistik juga mendapat perhatian khusus. Biaya distribusi yang masih tinggi dinilai mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global. Oleh karena itu, pembenahan sistem logistik nasional menjadi hal yang mendesak untuk segera dilakukan.

BACA JUGA:SDN 54 Prabumulih Terima Bantuan Dua Ruang Kelas Baru Senilai Rp700jutaan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER