Terkenal Ramah, Ibu Rina Anggraini Berpulang Usai Menjadi Pembina Upacara dan Foto bersama Petugas Upacara

Di kalangan guru penggerak, Ibu Rina dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tekun belajar. Ia selalu datang lebih awal saat pelatihan, rajin berdiskusi, dan tidak sungkan membantu rekan yang kesulitan memahami materi. 

"Beliau guru sejati, bukan hanya karena ilmu yang dibagikan, tapi karena ketulusan hatinya,” ujar salah satu rekan sesama guru penggerak.

BACA JUGA:Lindungi Kota dari Ancaman Batubara: Komisi II DPRD Prabumulih Desak Larangan Tambang Masuk RPJMD

Keluarga almarhumah pun sangat kehilangan. Suami dan anak-anaknya mengenang Ibu Rina sebagai ibu yang selalu mendahulukan kepentingan pendidikan. Bahkan di rumah pun, beliau masih menyempatkan diri menyiapkan alat peraga atau menyusun rencana pembelajaran sambil menemani anak belajar.

Saat jenazah disemayamkan, ratusan pelayat datang. Tangis pecah dari para guru, siswa, hingga warga sekitar dan juga kepala kepala Dinas Pendidikan Prabumulih. 

Dalam salah satu momen doa bersama, terdengar suara kecil salah satu murid berkata, “Bu Rina sudah di surga ya, Bu?” pertanyaan polos yang membuat banyak orang meneteskan air mata.

Meski secara fisik Ibu Rina telah tiada, semangat dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan terus hidup. Banyak siswa yang terinspirasi untuk rajin belajar, banyak guru yang termotivasi untuk lebih ikhlas mengabdi. Sosoknya menjadi teladan, bukan karena jabatan atau penghargaan, tapi karena cintanya yang murni kepada pendidikan.

BACA JUGA:Siswa MAN 1 Prabumulih Ikuti Simulasi ANBK Tahun 2025

BACA JUGA:Tiga Siswa Prabumulih Akan Melaju ke O2SN Tingkat Nasional

Kisah kepergian Ibu Rina bukan akhir, melainkan awal dari warisan kebaikan yang akan terus tumbuh. Ia telah menanam benih di hati anak-anak, membentuk karakter, dan memberikan harapan. 

Dunia pendidikan kehilangan sosok berharga, tapi langit telah kedatangan satu bintang bercahaya terang. Selamat jalan, Bu Rina. Cahaya cintamu tetap menyinari jalan kami.