Thailand vs Kamboja: Siapa yang Lebih Unggul di Medan Tempur?

Konflik Makin Panas, Siapa Lebih Siap Tempur: Thailand atau Kamboja?--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Ketegangan yang sempat berlangsung berbulan-bulan antara Thailand dan Kamboja akhirnya memuncak menjadi konflik terbuka. Bentrokan terbaru ini bahkan melibatkan pengerahan jet tempur F-16 milik Thailand, menjadikannya salah satu konfrontasi militer paling serius antar kedua negara dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Di balik konflik ini, perbandingan kekuatan militer keduanya menjadi sorotan. Berdasarkan data dari International Institute for Strategic Studies (IISS) yang dikutip oleh Reuters, berikut adalah gambaran kekuatan masing-masing negara:
Anggaran dan Kekuatan Darat
Kamboja mengalokasikan sekitar USD 1,3 miliar untuk pertahanan pada 2024. Militer aktifnya berjumlah sekitar 124.300 personel, dengan Angkatan Darat menjadi kekuatan utama sebanyak 75.000 tentara, didukung lebih dari 200 unit tank tempur dan sekitar 480 sistem artileri.
Di sisi lain, Thailand yang berstatus sebagai sekutu utama non-NATO Amerika Serikat, memiliki anggaran pertahanan jauh lebih besar, yakni sekitar USD 5,73 miliar dengan total 360.000 personel militer aktif. Angkatan Darat Thailand memiliki sekitar 245.000 personel, termasuk 115.000 wajib militer. Persenjataannya pun jauh lebih unggul dengan 400 tank, 1.200 kendaraan lapis baja, dan 2.600 artileri.
Menariknya, Thailand juga memiliki armada udara taktis milik Angkatan Darat sendiri, termasuk pesawat angkut, drone, dan puluhan helikopter Black Hawk buatan Amerika Serikat.
Kekuatan Udara
Angkatan Udara Kamboja cukup terbatas dengan sekitar 1.500 personel, tanpa satu pun pesawat tempur. Armada mereka terdiri dari 10 pesawat angkut, 10 helikopter angkut, dan 16 helikopter multiguna—termasuk Mi-17 era Soviet dan Z-9 buatan China.
Sebaliknya, Thailand memiliki salah satu kekuatan udara terbaik di Asia Tenggara. Dengan sekitar 46.000 personel, Thailand mengoperasikan 112 pesawat tempur, di antaranya 28 F-16 Fighting Falcon dan 11 jet tempur Gripen buatan Swedia. Thailand juga memiliki puluhan helikopter tempur dan transportasi.
Angkatan Laut
Kamboja hanya memiliki sekitar 2.800 personel angkatan laut, termasuk 1.500 marinir. Armada lautnya terdiri dari 13 kapal patroli dan satu kapal amfibi pendarat.
Sebaliknya, Angkatan Laut Thailand merupakan kekuatan besar dengan sekitar 70.000 personel. Mereka mengoperasikan satu kapal induk, tujuh fregat, 68 kapal patroli dan tempur, serta belasan kapal amfibi besar dan kecil. Komponen ini diperkuat oleh unit marinir, angkatan udara laut, dan pertahanan pesisir.
Kesimpulan
Secara umum, Thailand menunjukkan dominasi di semua lini—baik dari segi jumlah personel, anggaran, hingga kekuatan alutsista. Kamboja memang memiliki kekuatan darat yang signifikan di kawasan Indochina, namun Thailand lebih unggul secara menyeluruh dengan dukungan teknologi, logistik, dan jaringan sekutu internasional.