Bos SKK Migas Ungkap Kendala Cari Pengganti Raksasa Migas Rusia di Blok Tuna

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.Foto: Dok. SKK Migas--

Jakarta - Raksasa migas Rusia Zarubezhneft (ZN) berencana cabut dari pengembangan Blok Migas Tuna. Kabarnya sanksi terhadap perusahaan Rusia menjadi biang kerok utama ZN cabut dari Blok Tuna.

Mulanya, ZN memiliki participating interest dengan Premier Oil Tuna BV yang merupakan anak usaha Harbour Energy Group. Namun karena ada sanksi Rusia, Premier Oil Tuna akan mencari mitra baru.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara mengatakan sampai saat ini sebetulnya sudah banyak pihak yang berminat menggantikan ZN.

BACA JUGA:Spicy Boy Farewell, Alter Ego Di Tinggal Para Fans?

BACA JUGA:Wajib Diketahui! Inilah 5 Efek Samping Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

Namun nampaknya negosiasi masih alot untuk dilakukan, banyak pihak yang masih menimbang data-data migas di Blok Tuna. Tetapi Benny yakin di kuartal 1 tahun 2024 ini sudah ada pengganti ZN di Blok Tuna.

"Sejauh ini proses lagi berlangsung. Dari ZN itu masih ada beberapa potensi yang minta melihat data room lagi, jadi mereka minta mundur dulu (pelepasannya). Ya mudah-mudahan di kuartal 1 ini cukup selesai, rupanya yang berminat cukup banyak," beber Benny dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (12/1/2024).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melanjutkan masih ada kendala besar untuk transaksi ZN. Kendala itu adalah karena ZN merupakan perusahaan Rusia, maka dari itu banyak pihak yang masih mempertimbangkan bertransaksi dengan ZN karena ada ancaman sanksi dengan perusahaan Rusia. Sanksi itu muncul setelah Rusia melakukan invasi ke Ukrania.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Terbaru All New Honda Scoopy 2024, Skutik Retro Modern dengan Fitur Canggih

"Soal ZN, ada beberapa kendala yang lalu karena ini kan bertransaksi dengan ZN, ini perusahaan Rusia. Jadi ya seringkali ada kendala. Misal ada mau masuk balik lagi karena ada sanki dengan rusia, larangan transaksi, dan sebagainya," papar Dwi.

Yang jelas Dwi menekankan sejauh ini Blok Tuna banyak peminatnya. Karena cadangannya bagus dan pasarnya jelas. Dia meminta waktu yang lebih lama lagi untuk pelepasan ZN dari Blok Tuna.

"Tapi memang peminatnya cukup banyak karena cadangannya bagus, dan marketnya jelas. Kita tunggu beberapa saat lah," sebut Dwi. (dc)

BACA JUGA:Serbu! Bantuan Subsidi Motor Listrik Rp10 Juta Bisa Dicicil Sampai 5 Tahun, Angsuran Rp200 Ribu Perbulan

 

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER