99 Persen Karhutla di Sumsel Karena Ulah Manusia, 1.732 Hotspot Terpantau Selama 7 Bulan

99 Persen Karhutla di Sumsel Karena Ulah Manusia, 1.732 Hotspot Terpantau Selama 7 Bulan--Antara

Status Siaga dan Upaya Pencegahan

Kepala DLH Sumsel, Herdi Apriansyah, menjelaskan tema besar rakor adalah “Cegah Kebakaran Hutan, Kebun, dan Lahan Gambut untuk Selamatkan Bumi.” Menurutnya, ini bukan hanya program tahunan, melainkan panggilan kemanusiaan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana melalui Kabid Tanggap Darurat, Sudirman, menyebut Sumsel kini berstatus siaga karhutla. BNPB juga akan membantu satu helikopter patroli dan tiga helikopter water bombing. 

BACA JUGA:Kelulusan Calon PPPK di Muara Enim Dibatalkan Usai Ada Laporan ke Wapres, Ini Penjelasan Resmi BKPSDM

BACA JUGA:Wamen PKP: Dirancang Seperti Kota Modern, Palembang Bakal Jadi Kota Termaju di Indonesia

Selain itu, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sedang disiapkan. “Tinggal menunggu siapa yang akan ditunjuk untuk pelaksananya,” jelas Sudirman.

Untuk antisipasi di lapangan, akan dikerahkan sekitar 5.000 personel gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, dan lainnya. “Kalau akses darat tidak bisa ditembus, maka helikopter akan digunakan untuk pemadaman udara,” tambah Sudirman. Apel simulasi dan pengecekan peralatan dijadwalkan digelar pada 23 Juli.

Kondisi di Daerah Rawan

Di Ogan Ilir, sejak awal tahun tercatat 18 kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar 26,15 hektare. “Kami mencatat laporan karhutla terakhir terjadi pada 4 Juli 2025, di Desa Tebedak,” ungkap Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat. Titik kebakaran banyak terjadi di kecamatan Indralaya Utara, Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya, dan Payaraman.

Sementara di Kabupaten OKI, karhutla juga mulai terpantau di lahan gambut Desa Pulu Beruang, Kecamatan Tulung Selapan.

BACA JUGA:Fantastis! 3 OPD, Anggaran Perjalanan Dinas Empat Lawang Tembus Rp23,8 Miliar

BACA JUGA:Wawako Palembang Sambut Kolaborasi Tekan Kriminalitas dan Atasi Over Kapasitas Lapas

 “Untuk pemilik lahan belum diketahui, tapi api berhasil dipadamkan,” kata Sekretaris BPBD OKI, Nova Triyussanto. Bupati OKI, H Muchendi Mahzareki mengingatkan, sekecil apapun karhutla harus cepat dipadamkan karena sulitnya pemadaman di lahan gambut.

Di Muba, tercatat 64 hotspot pada Juni–Juli 2025, terutama di Kecamatan Sungai Keruh, Bayung Lencir, dan Batang Harileko. “Kami akan terus melakukan sosialisasi dan penegakan hukum,” ujar Camat Bayung Lencir, M Imron.

Banyuasin relatif masih aman. “Belum terpantau titik api,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuasin, M Rhoma Dona. Tahun ini, Pemkab Banyuasin menargetkan “zero hotspot dan zero titik api,” ujar Bupati Banyuasin, Askolani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER