Pusingnya WNI Hadapi Kenaikan Harga di Inggris, Sebulan Bisa Rogoh Rp 37 Juta

Foto: Getty Images/Christopher Furlong--

Jakarta - Krisis kenaikan harga di Inggris berlanjut di 2024. Bahkan angka inflasi negara itu per November 2023 kemarin berada di level 4,2%. Tentu kenaikan-kenaikan harga ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana.

Salah seorang pelajar sekaligus ketua komunitas DoctrineUK (Doctoral Epistemic of Indonesia in the UK), Rezza F. Prisandy, mengatakan biaya hidup di Inggris memang sedamg mengalami kenaikan, mulai dari biaya energi, bahan pokok, hingga sewa rumah atau tempat tinggal.

"Secara general sih kondisi ekonomi di UK sekarang masih cukup berat, ya. Dalam artian kalau kita lihat inflasi (kenaikan harga barang dan jasa) yang ada saat ini juga masih cukup tinggi," kata Rezza saat dihubungi detikcom, Rabu (10/1/2024).

BACA JUGA:3 Hari Melalui Jalur Darat untuk Sampai di Muratara, Distribusi Logistik Surat Suara Dinyatakan Lengkap

"Kenaikan itu memang didominasi oleh kenaikan harga energi, bahan pokok, dan juga biaya sewa rumah yang masih menjadi penyumbang utama inflasi. Jadi so far sih tiga hal itu ya," tambahnya.

Rezza menjelaskan untuk biaya hidup per bulan saat ini, para WNI yang ada di Inggris harus merogoh kocek sekitar 130-200 pounds untuk listrik, 1.000-1.600 pounds untuk sewa rumah, 50 pounds untuk air, dan 30 pounds untuk internet. Bila ditotal biaya hidup ini mencapai 1.210-1.880 pounds atau Rp 23,97-37,25 juta per bulan.

Namun biaya ini belum termasuk biaya makan atau belanja kebutuhan pokok, karena berbeda-beda antara satu WNI dengan yang lain. Selain itu, kisaran harga ini juga bisa sangat berbeda tergantung pada jumlah anggota keluarga yang dibawa.

BACA JUGA:Espana 2.0 Sepeda Listrik Spek Mewah, Simak Fitur dan Keunggulannya

"Untuk listrik biasanya ada di range 130-200 pounds, ini tergantung pemakaian. Untuk biaya sewa rumah ini tergantung kota dan tergantung besar (ukuran rumah), membawa keluarga atau tidak bisa signifikan karena berpengaruh ke jumlah kamar. untuk kota besar seperti London atau Manchester bisa mencapai 1.000-1.600 pounds," jelas Rezza.

"Untuk groceries, ini nggak bisa dirata-rata, tergantung jumlah keluarga yang ikut dan juga tentu gaya hidup. Selain biaya listrik, ada biaya air sekitar 50-an pounds, dan internet di rumah sekitar 30-an pounds," terangnya lagi.

Di luar biaya hidup tadi yang terus meningkat, Rezza juga mengatakan terdapat kenaikan biaya untuk Immigrant Health Surcharge atau IHS (biaya layanan kesehatan/asuransi kesehatan) di Inggris sebesar 66%. Dikatakan kenaikan biaya ini kemungkinan akan berlaku pada akhir Januari 2024 ini.

BACA JUGA:Desain Fresh Yamaha MX King 150 Semakin Didepan, Ini Speknya

"Jadi ceritanya di tanggal 13 Oktober 2023 lalu pemerintah Inggris telah mengumumkan kenaikan IHS sebesar 66%, which is ini angka yang sangat signifikan. Nah government (pemerintah Inggris) targetkan implementasi di tanggal 16 Januari ini, tapi sebetulnya ini masih akan dibahas hari ini tanggal 10 ini di parlemen. Jadi kalaupun ini disetujui sama parlemen, maka kenaikan tersebut paling cepat berlaku 31 Januari 2024," terangnya.

Namun ia menjelaskan kenaikan tarif IHS ini hanya akan berlaku bagi mereka yang ingin mengajukan visa ke Inggris tahun ini. Sebab Rezza menjelaskan, seluruh biaya IHS ini harus dilunasi terlebih dahulu agar visa dapat dikeluarkan, sehingga ia sendiri beserta WNI lain yang sudah menetap di Inggris telah melunasi IHS dengan tarif lama.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER