Jembatan Tua Muara Lawai Ambruk Dihantam Truk Batubara, Lalu Lintas Dialihkan

Jembatan Tua Muara Lawai Ambruk Dihantam Truk Batubara, Lalu Lintas Dialihkan foto : Enim Ekspres--

LAHAT, KORANPRABUMULIHPOS.COM –  Insiden ambruknya Jembatan Muara Lawai yang berada di jalan nasional wilayah Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, menyisakan duka dan kekhawatiran. 

Jembatan yang telah berdiri selama lebih dari lima dekade ini akhirnya runtuh, menyebabkan empat truk angkutan batu bara terperosok ke sungai di bawahnya.

Dari kejadian tragis tersebut, dua sopir truk berhasil selamat tanpa luka berarti. Mereka adalah Nopan (32), sopir truk tronton Mitsubishi BG 8625 EK asal Simpang Belimbing, Muara Enim, serta Budianto (45), pengemudi truk Hino BE 8104 AUD milik transportir MRJS asal Lampung Tengah.

Namun nasib kurang beruntung dialami dua rekan mereka. Khairul (60), pengemudi truk tronton Hino BE 8490 AU yang berasal dari Bandar Lampung, mengalami cedera serius. Ia menderita retak pada kaki kanan serta luka robek di kepala, dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Rabain, Lahat.

BACA JUGA:Demi Lancarkan Akses Bertani Warga, Pemdes Pangkul Bangun Jembatan Penghubung di Sungai Batanghari Bunut

BACA JUGA:Pemerintah Desa Talang Batu Rehab Jembatan Titian Sepanjang 861 Meter: Akses Vital Perekonomian Warga

Sementara itu, Joni (29), sopir truk Hino BE 8785 AUD asal Pringsewu, Lampung, mengalami cedera pada bagian punggung belakang dan juga sedang dirawat di rumah sakit yang sama.

Sebagai respons atas kejadian ini, Direktur Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Maesa Soegriwo, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan langkah koordinatif untuk mengantisipasi gangguan lanjutan. Salah satu tindakan yang langsung diambil adalah penghentian sementara aktivitas angkutan batu bara yang melintasi wilayah tersebut.

“Kami tengah berkoordinasi untuk menyusun strategi pengalihan arus serta evaluasi jalur alternatif, sembari menunggu penanganan lebih lanjut atas jembatan yang ambruk,” ujar Kombes Maesa.

Peristiwa ini memicu keprihatinan publik, mengingat Jembatan Muara Lawai sudah berusia 55 tahun tanpa perbaikan signifikan. 

BACA JUGA:Jembatan Tertinggi di Dunia dari China Ini Pangkas Perjalanan 2 Jam Jadi 1 Menit!

BACA JUGA:Putus Tali, Tongkang Batubara Hantam Jembatan Bentayan untuk Kedua Kalinya

Banyak pihak mendesak agar pembangunan infrastruktur pengganti dipercepat, demi menghindari insiden serupa dan menjaga keselamatan para pengguna jalan—khususnya kendaraan pengangkut hasil tambang yang berat dan padat aktivitasnya. 

Tragedi ambruknya Jembatan Muara Lawai di Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, kembali membuka mata tentang pentingnya pengawasan beban kendaraan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER