Cerita Bacit Pinten Tim Seni Prabumulih Jadi Juara Festival Batang Hari 2025

Cerita Bacit Pinten Tim Seni Prabumulih Jadi Juara Festival Batang Hari 2025--
PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM- Tim seni kota prabumulih, berhasil meraih juara 1 festival teater batang hari se Sumsel tahun 2025. Kegiatan dilaksanakan Gedung Graha budaya Palembang sejak rabu 18 hingga kamia 19 Juni 2025.
Dalam pentas ini, tim seni Kota prabumulih membawakan cerita berjudul Bacit Pinten atau anak pintean, yanf disampaikan oleh Porsenil tim seni sebanyak 35 orang.
Tampilan Tim seni Prabumulih, ditonton langsung oleh pembina tim seni kota prabumulih Hj. Linda Arlan, menambah semangat para pemain, hingga akhirnya muncul sebagai pemenang diantaranya peserta perwakilan Kabupaten dan Kota lainnya di Sumatera Selatan.
" Alhamdulillah tim seni asal kota Prabumulih berhasil menjadi juara di tingkat provinsi Sumatera Selatan menampilkan teater tentang cerita anak pintean, Semoga menjadi motivasi seniman untuk terus berkarya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Kabid Kebudayaan Kota Prabumulih, Rusli Priaji SAg.
BACA JUGA:Jangan Asal Cukur! Ini Cara Mencukur Ketiak yang Benar dan Aman
BACA JUGA:Sony Buka Suara Soal Masa Depan PlayStation, PS6 Mulai Dibahas?
Pria yang akrab di sapa Mas Pri Prabu ini, juga merupakan penulis naskah dari teater yang ditampilkan oleh 35 orang personil tim seni Prabumulih.
Mas Pri menceritakan bagwa kisah anak pintean adalah kisah seorang wanita yang bernama Munep, Munep mempunyai seorang anak bernama Runi, Runi adalah anak dari Bacit Pintean (anak Pintaan). Sebelumnya Munep sudah 10 Tahun menikah belum mempunyai keturunan.
Karena takut terjadi sesuatu di tambah suami Munep meninggal setelah mereka mendapatkan keturunan, Munep mengadakan Ritual Tolak Balak di GUHONG(Tempat mahluk halus penguasa sungai bersemayam) agar Runi anaknya Tidak terjadi apa-apa.
Karena Menurut kepercayaan masyarakat setempat, anak pintaan tidak boleh bermain atau mandi di sungai rambang, kalau sampai dilanggar akan terjadi sesuatu terhadap anak ataupun ibunya.
BACA JUGA:Bukan Cuma Foto, Kamera iPhone Ternyata Bisa Lakukan Ini
BACA JUGA:Giri Ramanda Buka Fakta di Balik Pemekaran Gelumbang: Hanya 30% Daerah Siap Mandiri!
Di sisi lain kebahagian munep mendapatkan anak pintean, mendapat tuduhan oleh seorang nenek bernama nek Midap, yang menuduh Munep membunuh anaknya sebagai pengganti Munep mendapatkan anak pinean.
Hinga akhirya nek Midap memaksa Runi untuk masuk ke dalam sungai, belum sampai Runi masuk kedalam sungai Runi di selamatkan neneknya yang bernama ninek Rehni, nek Rehni lah yang menyadarkan nek midap kalau anaknya meningal itu bukan karna Munep.
Suatu hari anak Munep yang bernama Runi penasaran dan ingin mandi di sungai rambang, walaupun sudah dicegah oleh teman-temannya tetapi Runi masih tetap ingin mandi disungai rambang.
Disaat Runi mulai mandi disungai seakan tubuhnya tertarik kedalam sungai belum sampai Runi tenggelam Munep datang untuk menolong Runi dan menyuruh Runi dan teman-temannya untuk pulang ke rumah.
BACA JUGA:Desain Menawan dan Gaya Klasik, Kawasaki Eliminator Buat Pengalaman Berkendara Makin Nyaman
Seperti ada kekuatan gaib tubuh Munep ada yang menarik, Munep Ketakutan dan berteriak minta tolong kepada Puyang, tetapi usahanya sia sia karena tubuh Munep ditarik oleh mahkluk penguasa disekitar sungai rambang, akhirnya tubuh Munep hilang ditelan derasnya arus Sungai Rambang.